titastory.id, jakarta – Taifun Yagi yang melanda beberapa wilayah di Asia Tenggara, seperti Filipina dan Vietnam, menyebabkan kerugian besar. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, menyampaikan solidaritasnya terkait bencana ini saat pembukaan Asia Disaster Management and Civil Protection Expo and Conference(ADEXCO) di Jakarta, Rabu (9/9/2024).
Suharyanto mengungkapkan rasa empati dan dukungannya terhadap upaya penanganan darurat yang dilakukan oleh pemerintah di negara-negara terdampak seperti Filipina dan Vietnam. Taifun Yagi, yang diperparah oleh angin monsoon barat daya, telah menghancurkan sejumlah wilayah di kawasan ASEAN.
“Doa kami senantiasa menyertai pemerintah dan masyarakat Filipina serta Vietnam dalam menghadapi kekuatan alam ini,” ujarnya.
Suharyanto juga menyatakan keyakinannya bahwa negara-negara ASEAN dapat membangun ketangguhan yang lebih kuat. Ia menekankan pentingnya kesiapan tidak hanya untuk menghadapi bencana, tetapi juga untuk bangkit lebih kuat setelahnya.
“Mari kita mulai sekarang, karena masa depan dunia ada di tangan kita semua,” tambahnya.
Menurut data dari ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management (AHA Centre) per 10 September 2024, jumlah korban meninggal akibat Taifun Yagi di Vietnam mencapai 65 orang, Thailand 24 orang, dan Filipina 20 orang. Selain itu, Vietnam mencatat 752 korban luka-luka, sementara Filipina melaporkan 22 korban luka, dan Thailand 19. Jutaan warga terdampak, dan banyak yang masih dinyatakan hilang. Ribuan rumah rusak parah akibat bencana ini.
Di sisi lain, Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, menyatakan bahwa selain ADEXCO, diskusi mengenai konsep resiliensi berkelanjutan juga diadakan secara bersamaan. Diskusi ini dirangkum dalam kegiatan Global Forum for Sustainable Resilience (GFSR) yang berlangsung pada 11-12 September 2024.
“Melalui GFSR, pengalaman dan keahlian dari berbagai pihak diharapkan dapat memperkuat ketangguhan penanggulangan bencana, khususnya di kawasan ASEAN,” ujar Abdul Muhari. (TS-01)