titaStory,id,ambon – Sebuah video viral merajai dunia maya. Oknum siswi salah satu Sekolah Dasar Negeri di Kota Ambon tega melakukan perundungan atau bully kepada teman satu sekolah, bahkan diketahui pelaku adalah kakak kelas dari korban.
Kejadian ini terjadi di SDN 91 yang berlokasi di Desa Waiheru, Kecamatan Baguala Kota Ambon. Tak segan sang kakak kelas memperlakukan adik kelasnya dengan tidak manusiawi. Perbuatan tidak pantas terjadi di lingkungan pendidikan tanpa diketahui guru bahkan kepala sekolah, padahal kejadian ini terjadi di salah satu ruangan di lembaga pendidikan tersebut.
Kejadian memalukan ini diketahui titaStory,id, setelah melihat video yang sudah mendapat tanggapan ribuan netizen yang meresepons hasil postingan dari pemilik akun facebook atas nama Hardila Eltece yang diduga adalah orang tua korban. Video perundungan yang terjadi di SDN 91 Waiheru ini mendapat 5 ribu lebih,komentar, 6 ribu lebih dibagikan dan disukai 8 ribu.
Hasil pengamatan video viral, pelaku sempat mengancam korban, bahkan sempat menampar pipi korban.
“ Anying, sayang sayang beta (saya) adik kelas par ose (kamu) kalau seng ( tidak) beta bunuh se di sini, “ancam pelaku sambil menarik kepala korban dan kemudian kembali mendorong.
Pada bagian video yang lain, pelaku sempat menarik jilbab korban dan melontarkan kata kata seakan melakukan interogasi dan mendesak agar korban untuk menjelaskan sesuatu yang ditanyakan.
“ Bicara, jangan asal bicara munafik, “ tekan pelaku dari sejumlah kata kata yang dilontarkan sambil memegang rahang korban.
Anehnya, kejadian di ruangan kelas, dengan suara bentak yang keras namun tak satupun guru yang mendekat. Disaat diperlakukan oleh kakak kelas dan ditonton oleh siswi yang lain. Korban menangis terseduh dan dua tanggan diletakan di bawa dagu. Dalam kondisi itu pelaku justru ngegas melontarkan kata kata yang menyudutkan.
Mengutip postingan kalimat pemilik akun facebook atas nama Hardila Eltece, yang menerangkan, ketika anak sendiri pernah mengalami tindak kekerasan verbal, fisik dan psikis di sekolah, sebagai orang tua tidak akan pernah saya biarkan berlalu.
“Meski pihak sekolah seolah mendiamkan saya, proses secara hukum agar memberi efek jera kepada pihak-pihak terkait. Hal yang sama terjadi lagi di salah satu sekolah di Kota Ambon hari ini, selasa 28 Mei 2024. Masih berputar pada tokoh utama “KAKA KELAS MENINDAS ADIK KELAS”. Sungguh miris,” tulisnya pada dinding akun pribadinya itu.
Bait berikut, di rumah kita ajari anak untuk tidak berlaku kasar dan santun tutur bahasa kepada teman dan siapa saja yang ditemui, eh malah anak kita yang jadi korban pembulian dan pemukulan.
Yang benar aja bos… Situ jago??? Perkara anak saya tak pernah mundur sayang! Tolong menjadi perhatian bersama,” statusnya.
Terkait hal dimaksud, Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon, Ferdinan Tasso menyampaikan bahwa kasus ini telah mengarah kepada penyelesaian secara kekeluargaan.
Tasso juga sempat mengirim foto disertai keterangan, dengan redaksional yang kuat dugaan dikirimkan oleh salah satu stafnya. “Selamat siang Pa..ini foto kita sementara menyelesaikan persoalan di SD 91. Nnti laporan beta kirim selesai ini Pa.” demikian redaksional yang diterima media ini.
Sementara itu, mengutip komentar netizen atas nama Ridwan Tunny dia menerangkan potensi bullying dapat terjadi mana saja, dan kapan saja tidak terkecuali di lingkungan pendidikan karena itu peran Tim pencegahan dan Penangan Kekerasan(TPPK) di satuan pendidikan dituntut untuk lebih berperan aktif jika tidak seperti ini yang terjadi,karena ini sangat berdampak psikologis terhadap korban, rasa takut , susah bergaul dan lain lain.
(TS 03)