titastory.id,- Berbagai cara dilakukan untuk mencegah virus corona atau pandemic covid-19. Langkah pencegahan dilakukan agar bisa memutus rantai penyebaran virus corona untuk masuk di daerah itu.
Seperti yang dilakukan oleh komunitas masyarakat adat suku Nuaulu di Pulau Seram, Kabupaten Maluku tengah, Maluku.
Suku Asli yang masih menganut agama leluhur ini, melakukan pencegahan dengan melakukan sosialisasi menggunakan bahasa ibu atau bahasa adat setempat.
Sosialisasi ini dilakukan menggunakan bahasa ibu atau bahasa adat yang telah dicetak menggunakan kertas. Kertas sosialisasi itu langsung ditempelkan pada dinding-dinding rumah masyarakat setempat.
Huna Matoke, Perempuan Suku Nuaulu merupakan penggagas ide ini. Huna merupakan masyarakat Nualu yang telah tinggal di kota Ambon dan sudah mengenal dunia modern.
Ide dan gagasan yang dilakukan Huna merupakan bentuk kecintaannya kepada saudaranya yang berada di perkampungan adat Nuaulu.
Menurut Huna langkah yang dibuatnya untuk masyarakat Nuaulu ditengah Pandemi Covid-19.
“ Kita perlu mensosialisasikan dengan baik kepada masyarakat lebih khusus masyarakat di negeri-negeri adat yang jauh dari kota yg tidak bisa akses TV atau hp android. Beranjak dari sini kami punya ide untuk menerjemhkan langkah pencegahan dan penyebaran virus corona ke dalam bahasa ibu atau bahasa ada,” tutur Huna
“ jadi disana sebagian punya alat elektronik seperti televisi. Mereka masih awam untuk mengikuti sosialisasi yang dilakukan di media maupun sosialisasi pemerintah. Jika ada pun harus ada yang menjelaskan cara mencegahnya dengan bahasa setempat,” kata Huna.
Ide ini pun dituangkan Huna dalam sosialisasi bahasa Nuaulu . Berbekal Bahasa tanah atau bahasa adat setempat dirinya pun merancang kata demi kata dalam bentuk infografis.
“ ya saya membuat sosialisasi ini sebagai panduan mencegah covid-19 di kampung halaman saya. Kebetulan saya punya computer. Saya print dan sebarkan buat masyarakat di sana,” tutur Huna.
Sejumlah bahasa adat setempat dirancang, mulai dari sosialisasi tentang virus corona dan bagaimana penyebarannya, menjaga kebersihan mencuci tangan, menjaga, jarak, dan lainnya disosialisasikan menggunakan bahasa Adat.
“ Anamanae rerihoni virus corona re nae sapani, itu artinya tentang virus corona dan bagaimana penyebarannya. Lalu, virus re nae sani sae rampoe reroti, sio wasoni okupusu, re nusu na pani matari, okori, hohari, sio wasaon okupu tewa, yang artinya virus menyebar ketika tetesan kecil ini masuk ke dalam mata, hidung, dan mulut orang-orang yang sakit dan juga orang tidak sakit,”Tutur Perempuan Nuaulu ini.
Selain dijelaskan penyebaran pandemic covid-19, Huna juga melakukan menggambarkan ilustrasi cara menjaga kebersihan dan juga menghindari kerumunan atau menjaga jarak.
“ Relso sani anoo la isa waini lakihuha te lasinara te ikupul, omi mo, : kahurae saka na. saka na pene haineke ia rei laon 2 rotu 0,5 na isaka ruata arihoni sai wani mai nae ereati. Yang artinya kalau kalian melihat seseorang yang batuk atau bersin atau sakit, kalian harus, 1. Jaga supaya jangan dekat orang itu 2 meter sampai 0,5 meter supaya kita menjaga diri dari percikan yang besar,” tukasnya.
Dengan cara ini menurut Huna, memberikan kemudahan bagi warga setempat untuk memahami ilustrasi gambar tersebut.
“ ya namanya juga bahasa kita (mereka). Bahasa tanah.Bahasa ibu. Biasanya digunakan sehari-hari dan mudah dipahami, apalagi pakai gambar,” pungkas wanita Nuaulu itu. (TS-01)
Keterangan Ilustrasi Gambar Bahasa Nuaulu Yang diterjemahkan dalam Bahasa Melayu :
- Tentang virus corona dan bagaimana penyebarannya
- Virus menyebar ketika tetesan kecil ini masuk ke dalam mata, hidung, dan mulut orang-orang yang sakit dan juga orang tidak sakit.
- Jadi kalau kalian melihat seseorang yang batuk atau bersin atau sakit, kalian harus, 1. Jaga supaya jangan dekat orang itu 2 meter sampai 0,5 meter supaya kita menjaga diri dari percikan yang besar.
- Atau memberi sehelai kain atau masker yang melindungi mulu dan hidung. Supaya melindungi mulut dan hidung waktu batuk atau bersin dan juga melindung orang yang dekat dengan kita.
- Apa yang harus diketahui semua orang, ide yang bagus adalah, jauhkan diri dari orang banyak. Itu karena kita tidak tahu siapa yang sakit. Seseorang yang sudah terjangkit virus kita tidak dapat lihat gejala sakit, meskipun demikian tetap bisa terjangkit kepada yang lain.
- Bagaimanapun air liur orang yang sakit bisa menempel pada barang-barang seperti, tangan, tisu, handphone atau laptop, tisu, tangan pintu, pegangan kreta, pena, mause pada laptop, gelas, tombol lift, tangan eskalator atau tangga, bagian luar sehelai kain atau masker yang dipakai untuk melindungi hidung dan mulut.
- Dan jika kalian tidak tahu lalu menyentuh benda-benda seprti handphone dan lain-lain, lalu kalian menyentuh wajah kalian sendiri. Mengucak mata atau menyentuh waja orang yang anda sayangi. Kalian semua mungkin dapat jatuh sakit.
- Virus dapat tinggal di barang-barang 24 jam. Kalau kalian mau virus itu hilang maka cuci barag itu dengan sabun.
- Jadi lebih baik agar mengikuti langkah yang membantu kita supaya kita mencegah virus itu seperti berikut.
- (1). Jangan menyentuh wajah atau wajah orang yang kamu jumpai atau lihat. Dan batas cuci tangan dari ujung jari sampai batas siku pakai sabun.
- Bagaimana cuci tangan yang baik supaya jangan kotor. Cuci bagian belakang tangan. Cuci sela-sela jari. Cuci dalam kuku-kuku, mungkin sekitar 20 menit.
- (2). Buang atau cuci dengan segera sehelai kain atau masker yang dipakai melindungi mulut dan hidung kalian kalau kalian sudah tidak merasa kotor. Jangan pakai sehelai kain atau masker itu sampai satu hari. Bakteri dapat hidup di bagian dalam sehelai kain atau masker yang dipakai terlalu lama. Jangan menyentuh bagian luar dari sehelai kain atau masker yang digunakan. Kalau terpaksa menyentuhkan maka segera cuci tangan dengan sabun.
- (3). Jangan membagi makanan, piring makan, gelas menum, sendok makan atau tisu atau sapu tangan. Pakai sendok sayur untuk mengakat sayur atau nasi. Pakai tisu atau sapu tangan masing-masing.
- (4). Buka tutup pintu menggunakan siku tangan atau bahu kalau bisa melakukan hal itu.
- (5). Yang terakhir. Cuci tangan dengan sabun terus. Mau makan cuci tangan. Pulang dari tempat-tempat umum harus cuci tangan dengan sabun. Di rumah terus cuci tangan.