titastory.id, maluku tengah – Aktifitas Pendidikan di SD Negeri 264 Kobiraja yang berada di unit Pemukiman Transmigrasi Seti Bakti, Kecamatan Seram Utara Timur Seti, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) kembali terganggu. Bertahun-tahun sekolah ini menjadi langganan tetap banjir di saat musim penghujan.
Siswa bahkan sampai terpaksa diliburkan bila kondisi banjir semakin parah. Air juga kerap merendam puluhan rumah dan lahan pertanian milik warga.
Pantauan media ini, Selasa (21/05/2024), hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur kawasan tersebut menyebabkan ratusan rumah dan lahan pertanian warga terendam air.
Mudiono, Kepala SD N 264 menyebutkan, bencana banjir merupakan hal yang biasa terjadi, dan belum teratasi hingga saat ini.
“Ketika banjir datang, ya terpaksa siswa kita liburkan, kadang sampe satu minggu bahkan bisa 2 minggu, jika hujan terus menerus. Tapi di tahun ini agak mending tidak seperti tahun- tahun kemarin. Saya senang dari pihak terkait datang lalu tanya tanya terkait persoalan banjir dan dampaknya,”ungkapnya.
Dijelaskan, upaya yang dilakukan pihak sekolah agar siswa tetap bisa belajar dengan nyaman salah satunya adalah penimbunan dan pembuatan pagar beton keliling sekolah.
Sementara itu, Hamidin salah satu petani setempat dengan nada sedih mengaku lahan pertanian miliknya ikut terendam banjir, menyebabkan sejumlah tanaman miliknya rusak.
“Musibah ini sudah sering terjadi dan puluhan hektar lahan pertanian Sawah maupun lahan Holtikultura di wilayah ini rusak terdampak banjir,” ungkapnya dengan wajah muram.
Dia menyebutkan, belum ada solusi dari pihak terkait untuk mengatasi persoalan tersebut. Petani kerap mengalami kerugian disaat tamanan pertanian dan sawah terendam banjir.
” Jadi pihak terkait untuk atasi persoalan ini belum ada, kami petani ya harus korban tanaman rusak kena banjir dan garap lahan itu butuh modal lagi,”keluhnya.
Sahdan salah satu warga setempat menjelaskan, kurang lebih 200 unit rumah yang saat ini terendam banjir.
Banjir kata Dia, menghantam unit pemukiman Transmigrasi Seti Bakti, dan Dusun Kampung Seti bakti. Pasalnya, dua lokasi ini berdekatan dengan sungai besar Kali Kobi. Kondisi warga disekitar lokasi tersebut sangat memprihatinkan.
Menurutnya, akses kendaraan yang melintas di jalan raya lintas Seram menghubungkan dua kecamatan Kobi dan Seti juga terganggu.Hampir sepanjang 5 kilo meter jalan raya digenangi air, sehingga mengganggu arus lalulintas. Beberapa pengendera roda dua dan empat terpaksa menunggu berjam-jam hingga air surut, sedangkan sebagian memilih bernaliknarah. Kondisi ini sudah sering terjadi setiap musim hujan tiba.(TS-SF)
Discussion about this post