titastory.id, sikka – Aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki yang meningkat tajam memaksa Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk memperluas zona bahaya. Radius aman dari puncak gunung, yang sebelumnya 8 kilometer pada sektor barat daya–barat laut, kini ditingkatkan menjadi 9 kilometer sejak Sabtu (9/11) pagi.
“Area dalam radius 7 kilometer dari puncak tidak diperbolehkan untuk aktivitas apa pun, sementara sektor barat daya hingga barat laut diperluas hingga 9 kilometer,” ujar Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dalam keterangan resminya pada Minggu (10/11).
Data PVMBG menunjukkan erupsi besar berturut-turut terjadi dalam dua hari terakhir, dimulai pada Jumat (8/11) pukul 01.25 WITA dengan kolom erupsi setinggi 5.000 meter dan awan panas yang bergerak 3.000 meter ke timur laut. Erupsi susulan pada Jumat mencapai tinggi 8.000 meter, sementara erupsi terbesar Sabtu pagi tercatat setinggi 9.000 meter, dengan sebaran awan panas mengarah ke barat daya dan barat laut.
Penambahan Pos Pengungsian
Melihat eskalasi aktivitas gunung yang semakin luas, BNPB mendirikan beberapa titik pengungsian baru. SDK Eputobi di Kecamatan Titehena kini berfungsi sebagai pos pengungsian utama, menampung sekitar 1.049 warga dari tujuh desa sejak Jumat sore. Jika jumlah pengungsi terus meningkat, BNPB akan membuka lokasi tambahan.
“Fasilitas di lokasi pengungsian sedang dioptimalkan,” jelas Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB, Agus Riyanto. Untuk mendukung kenyamanan, BNPB menyediakan matras, selimut, perlengkapan sanitasi, dan makanan. Tandon air dipasang guna memenuhi kebutuhan air bersih, dan warga setempat menyumbangkan fasilitas kamar mandi sementara menunggu penyediaan toilet portable.
Berbagai bantuan logistik, pelayanan kesehatan, dan dukungan psikososial juga terus berdatangan. Dukungan psikososial di pos pengungsian, terutama bagi anak-anak, dilakukan melalui kegiatan interaktif dan bermain.
“Bantuan makanan di dapur umum berjalan lancar dengan dukungan warga sekitar, dibantu para sukarelawan dari kalangan siswa setempat yang membantu distribusi logistik,” tutupnya. (TS-01)
Discussion about this post