titastory, Puncak Jaya Papua – Operasi militer yang kembali digencarkan oleh aparat keamanan Indonesia di Kabupaten Puncak, Papua, pada Jumat, 23 Mei 2025, kembali memakan korban. Satu anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dikabarkan gugur, sementara dua warga sipil menjadi korban penembakan—satu luka dan satu lainnya meninggal dunia.
Dalam siaran pers resmi yang dirilis oleh Markas Pusat Komando Nasional TPNPB-OPM (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka), juru bicara Sebby Sambom menyampaikan laporan dari lapangan yang diterima langsung dari Mayor Numbuk Telenggen, komandan di wilayah Kabupaten Puncak.
“Pada Jumat pagi, sekitar pukul 11.00 WIT, aparat militer Indonesia dari satuan Tim Maleo melakukan penyisiran di Kampung Tegelobak dan Tanah Merah. Dalam operasi tersebut, satu anggota TPNPB bernama Yufry Tabuni gugur, sementara seorang warga sipil bernama Ariu Mayau mengalami luka tembak dan kini dirawat di rumahnya di Puncak Ilaga,” kata Sebby.
Lebih jauh, Sebby menyampaikan bahwa pada Kamis, 22 Mei 2025, aparat juga telah menembak mati warga sipil atas nama Agus Murib. Jenazah Agus telah dikremasi oleh keluarga bersama warga kampungnya di Gome. Insiden ini memicu gelombang pengungsian besar-besaran dari warga sipil di sejumlah kampung.
“Warga dari Kampung Mundirok Walen Karu, Tobanggi, dan Ilanggume telah mengungsi ke hutan dan sebagian kini menuju ke Kota Ilaga. Kampung-kampung mereka saat ini kosong. Sementara warga dari Distrik Gome Utara juga telah meninggalkan tempat tinggal mereka dan menyebar ke Inggernok, Kagago 1, Kagago 2, dan wilayah aman di Kota Ilaga,” terang Sebby dalam keterangan tertulisnya di berbagai kanal sosial media.
Menanggapi perkembangan ini, Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM menyatakan dukacita nasional atas gugurnya Yufry Tabuni dan meminta Presiden RI Prabowo Subianto serta Panglima TNI menghentikan “penembakan liar terhadap warga sipil.”

Dalam pernyataannya, pihak TPNPB menegaskan bahwa perjuangan bersenjata untuk kemerdekaan Papua akan terus berlanjut. “TPNPB di 36 Komando Daerah Pertahanan se-Tanah Papua tidak akan mundur. Kami siap berjuang sampai titik akhir demi merebut kembali kedaulatan bangsa Papua yang telah dirampas sejak 1 Desember 1961,” tulis siaran tersebut.

Adapun siaran pers ini ditandatangani oleh jajaran petinggi TPNPB-OPM: Jenderal Goliath Tabuni (Panglima Tinggi TPNPB-OPM), Letnan Jenderal Melkisedek Awom (Wakil Panglima), Mayor Jenderal Terianus Satto (Kepala Staf Umum), serta Mayor Jenderal Lekagak Telenggen (Komandan Operasi Umum).