titastory.id, seram barat -Kemacetan parah terjadi di jalan lintas trans Seram yang menghubungkan tiga kabupaten, Seram Bagian Barat (SBB), Kabupaten Maluku Tengah dan kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Kamis (25/7/2024).
Ratusan kendaraan tidak dapat melintas setelah warga Desa Tihulale, Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku, melakukan aksi palang jalan, tepatnya di atas jembatan, sejak pagi hingga sore hari.
Tindakan nekat ini dilakukan warga sebagai bentuk protes, karena sejumlah pelaku pemerkosaan terhadap korban anak, belum diamankan aparat kepolisian setempat.
Warga menutup akses jalan menggunakan batang kayu dan batu , sehingga tidak bisa dilalui kendaraan. Mereka kecewa, karena lima terduga pelaku yang memperkosa salah satu warga Tihulale , berasal dari desa Rumahkay belum juga ditangkap polisi.
Dalam aksi tersebut, warga mendesak Polsek Amalatu, Polsek Kairatu dan juga Kabag Ops Polres SBB turun ke lokasi untuk menemui warga.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, aparat kepolisian dibantu personel TNI, turun ke lokasi untuk melakukan negosiasi agar palang jalan dibuka.
Negosiasi yang dihadiri oleh pihak kepolisian, pemerintah Kecamatan Amalatu, pihak keluarga korban pemerkosaan dan Pemerintah desa Tihulale di salah satu rumah warga, membuahkan hasil. Warga mendesak agar pihak kepolisian segera bergerak cepat menangkap lima terduga pelaku pemerkosaan. Bahkan warga sempat mengancam, apabila para terduga pelaku tidak ditangkap, mereka akan kembali akan menutup akses jalan, hingga semua terduga pelaku ditangkap. Akses jalan akhirnya dibuka pukul 17.00 WIT, dan sudah bisa dilalui kendaraan.
Pelaku Ditangkap, Kapolres Minta Warga Tidak Terprovokasi
Aparat Kepolisian Resort (Polres) SBB telah langsung bergerak cepat bersama Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Maluku, mengamankan satu dari para terduga pelaku yang memperkosa anak dibawa umur, di kawasan Negeri Rumakay, Kecamatan Amalatu, Kabupaten SBB. Terduga pelaku diamankan di salah satu kawasan di Kota Ambon.
Kapolres SBB, AKBP Dennie Andreas Dharmawan, SIK mengatakan, penangkapan terhadap salah satu terduga pelaku merespon cepat aksi dari tuntutan warga desa Tihulale, Kecamatan Amalatu.
“Setelah kita melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap korban, dan para saksi, maka sudah terungkap identitas terduga pelaku. Baru satu terduga kita tangkap di Kota Ambon siang tadi,”kata Kapolres kepada media di Mapolres SBB, Kamis (25/7/2024).
Menurut Kapolres, tindak pidana pemerkosaan terjadi 18 Juli 2024 sekitar pukul 02.30 WIT, dinihari, dan baru dilaporkan pada Selasa (23/7/2024).
“Setelah kita menerima laporan kita langsung melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, dan korban. Korban juga sudah kita visum. Namun belum genap dua hari setelah laporan itu, warga langsung melakukan aksi pemalangan jalan dengan menuntut para pelaku ditangkap. Padahal kan baru dilaporkan, tapi tidak apa-apa sebab sudah satu yang kita tangkap,”jelas Kapolres.
Pihaknya juga masih melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku lainnya.
“Mudah-mudahan malam ini ada juga yang akan kita tangkap. Untuk sementara dari hasil pemeriksaan itu terungkap jika terduga pelaku ini lebih dari dua orang,” kata Kapolres.
Pihaknya juga berupaya semaksimal mungkin untuk menangani kasus tersebut.
“Kita bukan diam, tapi kan kita kerja sesuai prosedur. Sejak menerima laporan itu kita langsung berupaya semaksimal mungkin. Bahkan kedua Raja dan para tokoh, sudah kita pertemukan di Polsek, untuk meminta agar bantu kami dalam menemukan para pelaku ini. Selain Raja masyarakat Rumakay juga sudah kita himbau agar tidak menyembunyikan para pelaku. Para pelaku ini belum pernah kami amankan,”ungkapnya.
Diakuinya, dari hasil penyidikan ternyata para terduga pelaku sudah kabur dari SBB. Untuk itu dirinya, meminta kepada warga agar tidak menyembunyikan para terduga pelaku tersebut.
“Warga juga kami minta supaya jangan menyembunyikan mereka. Kalau ada silahkan laporkan,”kata Kapolres.
Ia juga mengimbau agar masyarakat percayakan penanganan kasus tersebut kepada pihak kepolisian.
“Masyarakat kami himbau untuk tetap tenang, jangan melakukan aksi-aksi yang bisa berdampak lebih besar. Mari kita sama-sama jaga situasi dan kondisi keamanan di SBB ini. Tidak mudah percaya dengan informasi-informasi yang tidak benar. Jika ada sesuatu silahkan laporkan kepada Pemerintah desa, atau Bhabinkamtibmas, Babinsa, atau juga langsung ke Polsek dan Polres,”ajak Kapolres.
Untuk blokade jalan kata Kapolres, sudah dibuka dan situasi sudah aman terkendali .(TS-02)
Discussion about this post