titastory.com,saumlaki – BN (19) warga asal Desa Sifnana, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku diduga terjangkit virus corona. Dia merupakan mahasiswa asal Kota Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Pria 19 tahun ini merupakan mahasiswa hukum internasional di salah satu perguruan tinggi di Singapura. Dia tiba di Ambon pada 7 Februari 2020 lalu dalam kondisi kesehatan sedikit menurun. Saat ini pasien dirawat di RSUD. Dr. PP. Magretty Saumlaki sejak 12 Februari.
Atas kondisinya yang mulai menurun, pihak rumah sakit dan pemerintah daerah langsung mengambil langkah pencegahan dengan merawatnya di ruang isolasi.
Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Tanimbar, dr. Edwin Tomasoa menyampaikan saat ini pihaknya tengah melakukan langkah antisipastif terhadap pasien. “statusnya saat ini adalah suspect atau terduga penderita virus corona,”kata Tomasoa, kamis 13 februari 2020.
Penanganan yang dilakukan yakni perawatan intensif di rumah sakit. Itu lantaran pasien baru saja melakukan perjalanan dari Malaysia yang juga punya kasus serupa.
“Selama menanti hasil penelitian tim dokter di Surabaya, pasien masih akan dikarantina di ruangan isolasi VIP RSUD Magretti selama 14 hari. Pasien akan dipulangkan jika hasilnya negative atau tidak terinfeksi virus Corona,” ungkapnya.
Fulfully Ch. Nuniary, Direktur RSUD Dr. PP Magretti Saumlaki, menjelaskan hasil pemeriksaan fisik oleh dr. Novita Tilukay menyebutkan pasien masih dalam batas normal dan belum ada indikasi lain.
“Harusnya dokter melanjutkan dengan pemeriksaan sputum atau pemeriksaan dahak,” imbuhnya.
Nuniary menandaskan, keluhan sesak nafas yang dilaporkan awal tidak terbukti karena setelah pemeriksaan, dokter memastikan bahwa BN tidak mengalami sesak nafas. Pasien juga diajak untuk menceritakan riwayat sakitnya, dimana yang paling dikeluhkan adalah sakit tulang belakang.
“Besok kami akan minta alat dari Ambon untuk pengiriman Sputum ke Surabaya. Kita akan menunggu hasil laboratorium. Jika dalam pemeriksaan laboratorium dan ditemukan virus Corona baru pasien bisa dinyatakan positif terjangkit virus Corona,” urainya sembari menambahkan saat ini pihaknya masih mencurigai pasien dengan keadaan yang mengeluh sesak nafas karena ada korelasinya dengan kasus Corona.
Untuk saat ini pasien mendapat pengobatan sesuai gejala yang timbul atau pengobatan simptomatik. Semisal badan terasa panas, maka akan diberikan obat demam. Atau jika sakit punggung akan diberikan obat penghilang rasa sakit. Itu dilakukan hingga hasil pemeriksaan spesimen keluar. Pemeriksaan itu akan menjadi acuan bagi dokter yang akan menanganinya.
“Secara pribadi atau dinas kesehatan harapkan hasilnya negatif. namun saat ini saya juga menghimbau masyarakat tidak perlu kwatir namun tetap waspada. Karena ini baru suspect atau dugaan,” imbau Nuniary. (TS-01)
Discussion about this post