Warga Maluku di Raja Ampat Rayakan Hari Pattimura ke-208 di Pantai WTC

14/05/2025
Suasana jelang perayaan Hari Pattimura ke-208, tahun 2025 di Pantai WTC, Raja Ampat. Foto: Guntur Yaple.

titastory, Raja Ampat – Menjelang perayaan ke-208 Kapitan Pattimura, warga Maluku yang bermukim di Raja Ampat, Papua Barat Daya, bersiap menggelar perayaan meriah di Pantai WTC. Acara ini menjadi bentuk penghormatan terhadap pahlawan nasional asal Maluku, Thomas Matulessy, atau lebih dikenal sebagai Kapitan Pattimura, yang setiap tahun diperingati pada 15 Mei.

Ketua Panitia Hari Pattimura ke-208, Amyos Parihala, mengatakan bahwa perayaan tahun ini akan digelar lebih semarak. Bukan hanya karena pentingnya momentum sejarah, tetapi juga karena kegiatan ini akan dihadiri langsung oleh Gubernur Papua Barat Daya dan Bupati Raja Ampat.

“Bagi kami orang Maluku, Hari Pattimura adalah momen sakral yang dirayakan setiap tahun di mana pun kami berada. Ini bentuk penghargaan atas jasa besar pahlawan kami dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia,” ujar Amyos, Rabu, 14 Mei 2025.

Dengan mengusung tema “Maluku Baku Kele Menuju Raja Ampat Bangkit,” panitia ingin menyelaraskan semangat persatuan orang Maluku dengan visi pembangunan daerah oleh Pemerintah Kabupaten Raja Ampat.

“Tema ini merupakan dukungan kami terhadap visi dan misi Bupati Raja Ampat. Kami ingin tunjukkan bahwa orang Maluku juga berkontribusi untuk kebangkitan Raja Ampat,” kata Amyos.

Ribuan Warga memadati Gunung Saniri, tempat pelaksanaan ritual adat pembakaran Obor Pattimura. Foto: Ist

Perayaan ini akan diisi dengan berbagai pertunjukan budaya khas Maluku. Selain menghadirkan penyanyi-penyanyi asal Maluku, sejumlah tarian tradisional seperti Cakalele akan ditampilkan untuk menonjolkan identitas budaya Maluku di tanah perantauan.

“Kegiatan ini bukan sekadar hiburan, tapi juga wujud kebanggaan kami terhadap warisan budaya dan perjuangan Kapitan Pattimura,” tambahnya.

Ketua Panitia Perayaan Hari Patimura ke-208, Amyos Parihala ketika diwawancarai, Rabu (14/5/2025). Foto: Guntur Yaple

Panitia berharap perayaan ini bukan hanya jadi ajang nostalgia bagi warga Maluku, tetapi juga memperkuat solidaritas antarwarga serta mempererat hubungan antara masyarakat dan pemerintah di Raja Ampat.

Reporter: Johan Djamanmona
Editor  : Christ Belseran
error: Content is protected !!