TITASTORY.ID – Warga Negeri Kariu, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) yang menjadi korban konflik memilih untuk mengungsi ke Negeri Aboru.
Pilihan untuk meninggalkan kampungnya setelah rumah kediaman mereka hangus terbakar saat terjadinya konflik dengan kampung tetangga mereka Dusun Ori, Negeri Pelau.
Konflik yang dipicu oleh persoalan sengketa tanah yang tak kunjung selesai ini kemudian memicu adanya konflik yang lebih besar lagi sehingga adanya aksi pembakaran.
Kini ratusan warga Kariu memilih untuk mengungsi ke Negeri Aboru. Mereka yang mengungsi terdiri dari anak-anak dan perempuan. Nekat menempuh perjalanan melewati hutan dalam kondisi hujan lebat, untuk menyelamatkan diri. Saat ini mereka ditampung di Gereja Aboru, dan telah mendapat penanganan dari Klasis setempat.
Salah satu perangkat Majelis Jemat Aboru, Ely Tuankotta yang dikonfirmasi via ponselnya, Rabu (26/1/2021) malam menjelaskan, hingga pukul 21.30 Wit, warga Kariu masih terus berdatangan.
“Hingga saat ini pengungsi dari Negeri Kariu masih terus berdatangan dan mereka ditampung di gedung Gereja jemaat Aboru,”ungkap Elly.
Mereka yang mengungsi tidak membawa apa pun, karena tergesa-gesa meninggalkan negerinya saat terjadi penyerangan.
“Kondisi korban konflik banyak yang drop karena menempuh perjalanan jauh. Tapi ada tenaga kesehatan dari TNI yang memeriksa kondisi kesehatan mereka, ”ungkapnya.
Ely menjelaskan, saat ini dari Klasis Pulau Haruku telah bergerak cepat dengan menyalurkan pakaian bekas layak pakai karena sangat dibutuhkan.
Selain itu, kebutuhan makan bagi korban konflik ditanggulangi oleh gereja setempat dibantu Klasis Pulau Haruku.
“ Saya belum tahu, apakah ada bantuan dari pihak lain yang masuk. Tapi saat ini semua korban konflik tidak bisa ditampung di gereja karena jumlahnya banyak. Jadi ada kemungkinan akan diantar ke rumah-rumah warga Aboru untuk beristirahat ,”pungkasnya. (TS 02)
Discussion about this post