titastory,Maluku Tengah– Raja Negeri Tehoru, Maluku Tengah, Hud Silawane mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi dengan aksi masa yang memblokade Jalan Lintas Seram di Desa Haya.
Warga diminta tidak terpancing aksi saling menutup jalan karena sangat merugikan pengguna jalan lain yang sedang beraktivitas. Dia mengatakan, masalah antar pemuda bisa dimediasi dan diselesaikan secara persuasif.
Sebelumnya, akses Jalan Lintas Seram yang diblokir warga usai bentrok pemuda yang melibatkan dua desa yakni, Desa Haya dan Desa Tehoru beberapa waktu lalu hingga Kamis, (6/2) belum dibuka.
Upaya mediasi masih dilakukan, melibatkan Camat Tehoru, Polsek Tehoru, Koramil Tehoru, dan kedua negeri yang bertikai. Hal itu bertujuan untuk memenuhi tuntutan semua pihak. Kedua negeri telah sepakat menganti rugi, supaya akses jalan dibuka secepatnya.
“Bentrok kedua warga ini bisa diselesaikan dengan mediasi dengan cara persuasif,” ucapnya saat ditemui di Kantor Camat usai mediasi dengan warga, Kamis (6/2).
Menurut dia, seluruh elemen masyarakat harus bekerja sama dalam proses penyelesaian bentrok kedua warga ini hingga mencapai kesepakatan yang adil bagi kedua belah pihak.
“Beta (saya) selalu turun ke masyarakat dan bilang jangan terpancing untuk melakukan tindakan apapun yang merugikan,” ungkapnya.
Kepala Pemuda Negeri Tehoru, Abdul Rauf Tohiyano mengatakan, masyarakat juga harus cerdas bermedia sosial, apalagi informasi yang beredar justru dapat memantik pertikaian.
“Jangan ditelan mentah-mentah sebelum melakukan verifikasi. Selain menyelesaikan masalah, kita juga harus menjaga nama baik negeri,” ucapnya.
Tohiyano mengaku telah menangani pelbagai konflik antar warga, ia juga meminta pihak kepolisian segera menyelesaikan masalah ini dan tak ada upaya pembiaran sehingga ke depan tak ada lagi konflik serupa.
“Kami memerlukan penanganan yang cepat agar bentrok ke depan tak lagi terjadi,” harapnya.
Menurut Kapolsek Tehoru, Iptu Afan Slamet, pemblokiran akses jalan dipicu masalah bentrokan antar pemuda Desa Haya dan Desa Tehoru Kabupaten Maluku Tengah. Aksi baku pukul itu menimbulkan tiga unit motor dan satu rumah hangus terbakar.
“Lokasi di Dusun Waya, Desa Tehoru saat ada pesta “gulung tikar” dalam acara nikahan salah satu warga,” ungkapnya.
Penulis : Redaksi Editor : Khairiya