titastory.com – Mewabahnya virus Corona di berbagai belahan dunia makin membuat masyarakat khawatir. Salah satu upaya untuk mencegah penularan penyakit ini adalah dengan penggunaan masker.
Ironisnya tak hanya di luar Indonesia yang menjadi ancaman penyebaran virus corona COVID-19. Baru-baru ini pemerintah telah mengumumkan virus tersebut masuk ke wilayah Indonesia.
Sejak diumumkan dua warga Indonesia yang positif terkena virus corona COVID-19, warga mulai mendatangi sejumlah apotik dan toko obat di kota Ambon. penjualan masker di sejumlah apotek atau toko obat mengalami peningkatan yang signifikan.
Pihak apotik mengakui, sejumlah apotik dan toko obat dua hari belakangan ini diserbu oleh warga kota ambon.
“ sejak pengumuman dari pak Presiden Jokowi tentang warga yang terkena virus corona COVID-19, penjualan masker meingkat drastis, dan banyak diserbu warga,”kata Marko seorang kariawan apotik.
Kata Marko, penjualan masker saat meningkat sangat signifikan dibandingkan 2 bulan belakangan.” Bulan januari dan februari awal itu masih normal penjualannya. Namun bulan ini sangat signifikan,”jelas dia.
Namun, menurut manager apotik terbesar di kota ambon ini, ada pihak yang mencoba membeli dalam jumlah yang banyak untuk nantinya dijual kembali dengan harga yang mahal.
“ ada pihak-pihak tertentu yang mencoba membeli dalam jumlah yang banyak, untuk menyimpan dan menjual dalam harga yang lebih mahal,”terangnya
Kondisi tersebut membuat sejumlah apotik di Kota Ambon mulai membatasi penjualan masker. Namun hal itu tak berarti masker benar-benar habis saat ini. Sebab masyarakat masih bisa mendapatkannya. Hanya mereka, menjualnya dalam jumlah terbatas.
Kepada titastory.com, petugas apotik menyebut tiap pembeli hanya boleh membeli dua bungkus masker yang berisi masing-masing lima lembar.
“Kita jual masker tapi dibatasi pembelian. Supaya semua orang kebagian. Kalau tidak nanti habis,” jelasnya kepada titastory.com, rabu (4/3/2020) pagi. Pembatasan penjualan itu, kata Marko telah diputuskan managemen apotik sejak kabar virus ini kian meluas.
Menurutnya kelangkaan barang dipicu pembelian dalam jumlah besar. Akhirnya masyarakat lain yang juga membutuhkan malah tidak kebagian. Hal ini yang coba diantisipasi oleh pihaknya.
“kalau sekarang ini satu orang maksimal dua pak yang isinya lima. Jadi, warga hanya dibatasi dengan membeli dua pak masker yang isinya sepuluh picis,” kata marko.
Meski begitu, menurut Marko tidak ada kenaikan pada harga masker tersebut. “ harga masih sama dan normal. Kalau harganya Rp.1600 per picis/lembar. Kalau dua bungkus berarti, Rp.16.000 yang isinya sepuluh picis/lembar. Sedangkan masker jenis N95 seharga Rp 35.000 per lembar. ”ujarnya.
Khesia, satu dari puluhan pembeli yang sedang membeli masker mengatakan, tujuan ke apotik adalah untuk membeli masker untuk mengantisipasi merebaknya virus corona. Jenis yang dia beli adalah masker hijab. “ setelah saya nonton berita yang lagi ramai maka saya pun beli untuk antisipasi dan buat jaga-jaga saja,” katanya.
Rata-rata masker yang dijual di apotik ada dua. Yakni masker bedah atau yang umum digunakan dan jenis N95 dengan tekstur kaku. Ini adalah masker jenis yang paling baik dengan harga cukup mahal. Masker yang sama juga yang digunakan oleh petugas di rumah sakit.
Dari pantauan di lapangan, sejumlah toko modern maupun swalayan di Kota Ambon juga kehabisan masker. Menurut para kariwan toko masyarakat banyak yang datang memburu masker tersebut.
Sementara itu, pemerintah daerah Maluku melalui dinas Perdagagan terus melakukan pengawasan terhadap sejumlah apotik maupun took obat di ambon maupun sejumlah kabupaten di Maluku.
“ dari pengawasan kami, kami belum menemukan lonjakan harga masker oleh para pengusaha took maupun apotik. Semua masih normal. Ini merupakan inpeksi mendadak untuk mencegah adanya pihak-pihak yang memakai kesempatan untuk masalah ini,” kata Yahya Kotta, Kepala Bidang Konsumen Dinas Perdagangan Provinsi Maluku.
Yahya mengharapkan dengan keterbatasan masker yang ada, para pelaku usaha bisa menjaga stok harga dan menjaga ritme pembelian dari warga agar bisa tetap stabil. (ST-01)
Discussion about this post