titaStory.id, SBB – Perhelatan Karnaval Budaya Desa Waimital, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) merupakan ajang menuju Desa Wisata Nasional.
Pelaksanaan dalam kemeriahan dan antusias warga yang tidak terbendung dengan ribuan masyarakat yang membanjiri jalanan utama di Desa Waimital, rabu (08/11/23).
Jumlah peserta karnaval hingga penonton menciptakan lautan manusia, di poros jalan lintas seram khususnya kawasan Gemba, SBB.
Ketua panitia pelaksanaan Karnaval Budaya Desa Wisata, Samsul Bahri, kepada media menjelaskan, penyelenggaraan kirab budaya di SBB khususnya di Desa Waimital adalah ajang pembuktian kesiapan Desa Waimital untuk ditorehkan sebagai desa pariwisata nasional di Maluku.
” Pelaksanaan Karnaval Budaya ini adalah pembuktian dalam kesiapan untuk mengukir Waimital sebagai desa pariwisata nasional.” katanya.
Dalam kaitan dengan kegiatan Karnaval, bahwa apa yang dilakukan dalam bentuk kirab budaya adalah agenda tahunan yang bertepatan dengan ulang tahun Desa Waimital. Dimana agenda ini juga memiliki tujuan untuk memberikan kesempatan pada masyarakat dapat berolah Seni, kreasi serta kreativitas.
” Butuh keterlibatan warga desa, agar keinginan sebagai desa wisata terjawab, sehingga untuk kedepannya Waimital menjadi desa pariwisata di SBB dan Maluku tercapai.” ujarnya.
Diucapkan, event yang terlaksana adalah kesempatan yang harus diambil sebab Desa Waimital telah memiliki sejumlah faktor pendukung untuk menjawab kriteria sebagai desa wisata nasional.
” Kita memiliki kesempatan untuk menjadikan pameran budaya kita menjadi event nasional karena desa ini memiliki semua yang dibutuhkan, baik dari segi fasilitas penginapan hingga kos kosan yang memadai, kuliner, tempat tempat rekreasi, mulai dari tongkrongan umum seperti D’Luku sampai tongkrongan anak muda seperti cafe atau warkop yang banyak di desa waimital, ada juga dari segi kesehatan dan keamanan” tambahnya.
Lebih lanjut Samsul menegaskan bahwa pemerintah telah memberikan signal pasti dengan menjadikan even yang dilakukan rutin minimal 3 tahun menjadi event nasional di provinsi tempat event tersebut diselenggarakan.
” Event ini sudah kami selenggarakan dua kali selama dua tahun terakhir rencananya tahun depan pun sama, akan kembali diselenggarakan, sesuai persyaratan dari pemerintah bahwa setelah melaksanakan 3 kali agenda tahunan seperti yang kita lakukan saat ini maka mereka dalam hal ini pemerintah bisa memberikan penilaian untuk ikut. Menjadi event nasional ” imbuh Samsul.
Pertunjukan aneka ragam kreatifitas masyarakat mulai dari atraksi, kendaraan hias, kostum hingga tarian daerah juga ditampilkan dalam pagelaran kali ini.
Parade karnaval dibawakan tidak hanya orang dewasa saja tapi juga anak anak dari jenjang TK maupun sekolah dasar.
Kegiatan melibatkan seluruh komponen masyarakat Desa Waimital ini menurut penuturan Samsul sangat mendapat respon baik dari pemerintah daerah setempat.
Katanya, Pemerintah Kabupaten berharap kegiatan serupa bisa terus dilakukan dan menjadi agenda tahunan yang turut mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa waimital kedepannya.
” Pemda sangat merespon baik kegiatan ini, Pemda berharap diwaktu mendatang even yang diadakan bisa selalu eksis terselenggara dan menjadi ikon pariwisata nasional di SBB sebagai mana tujuan dari para warga desa waimital, menjadi pemicu peningkatan kesejahteraan masyarakat kedepannya ” jelas Samsul mewakili pihak dinas pariwisata daerah.
Menurutnya event tahunan seperti ini membuat masyarakat terutama muda mudi memiliki wadah untuk menuangkan ekspresi dan kreativitas yang dimiliki.
“Seneng sekali, sangat antusias, momen ini sangat membantu kami terutama para generasi muda untuk bebas berkreasi menampilkan gerai terbaik dari setiap individu, selain kami ini yang menampilkan baju kombinasi adat berkain dari Jawa, ada juga peserta lain yang menampilkan sosok ala pendekar seperti di animasi Naruto, ada juga pameran mobil yang dihias aneka model, dan sejumlah kreativitas yang ditampilkan. Demikian disampaikan Indah, yang merupakan peserta Karnaval.
Dia menegaskan akan terus melibatkan diri untuk mengikuti event event serupa yang dibuat , dengan kreativitas yang berbeda dan menarik.
” Tentunya setiap tahun akan ada event yang sama yang akan diselenggarakan, dan pasti kita ikut lagi dong, harapan kami untuk desa waimital melalui event event semacam ini waimital dan warganya bisa semakin makmur dan jaya”. kata Indah.
Dikatakan, Desa Waimital, berdiri melalui program transmigrasi pemerintah pada tahun 1954. Masa itu Desa Waimital masih di huni kurang lebih 230 kk, seiring berkembangnya masa, Waimital kini telah mencapai desa mandiri dengan penduduk kurang lebih sebanyak 1609 Kepala Keluarga dengan 5440 jumlah jiwa.
“Jumlah tersebut termasuk warga dari suku lain seperti Sulawesi, Sumatra Kalimantan dan juga Ambon yang turut andil dalam perkembangan ekonomi kemasyarakatan Desa Waimital.” ulasnya.
Terangnya pula, Suku Jawa sebagai warga transmigrasi utama Desa Waimital mendominasi perkembangan di sektor pertanian, sektor berikutnya kemudian merambah pada bidang perdagangan, kuliner, hingga wisata baik tradisional maupun moderen.
” Harapan, Waimital bisa menjadi salah satu desa unggulan di SBB dengan kemajuan berbagai sektor unggulan yang dimiliki, serta menjadi desa pariwisata pertama di SBB yang bisa di nobatkan pemerintah sebagai desa pariwisata nasional di tahun mendatang, ” tutupnya. (TS 05)