TITASTORY. ID – Masih segar di ingatan rakyat Maluku, dalam kurun waktu tidak terlalu lama sempat viral terkait rekomendasi Gubernur Maluku jelang suksesi pemilihan rektor UKIM, kini penghuni dunia maya kembali di dihebohkan dengan beredarnya video yang memuat keterangan rencana pengangkatan Azis Tuni salah satu orang Gubernur Maluku untuk menjabat sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Maluku.
Video yang menyebar di media sosial dan termasuk pada akun facebook bernama Prihatin menampilkan durasi perkataan selama 30 detik, saat Gubernur Maluku Murad Ismail diduga menghadiri salah satu acara bernuansa religi pada salah satu Desa di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah.
Video berdurasi 30 detik pada akun Prihatin tersebut juga disandingkan dengan foto hasil publikasi Maluku Siberindo.co dengan take line, 2 Kandidat Siap bertarung di Bursa Ketua Umum HIPMI Maluku, yang mengindikasikan bahwa proses organisasi sementara berjalan yakni tahapan pengembalian berkas pendaftaran calon ketua umum HIPMI Maluku periode 2021-2025 , di mana Azis Tunny juga adalah salah satu calon yang akan ikut dalam bursa pemilihan ketua Umum HIPMI Maluku.
Terkait viral nya video yang menyodorkan perkataan orang nomor satu di Maluku tersebut, Ketua Bidang Infrastruktur Perhubungan, Investasi dan Pekerjaan Umum BPC HIPMI Buru Selatan pada akun facebook bernama Bung Hesky Lesnussa 19 jam lalu mengutarakan keprihatinan atas perkataan dari Muras Ismail.
Dalam tulisan pada didinding akun pribadinya itu, Lesnussa memberi judul “Kecelakaan Sejarah kembali terulang.”
Dirinya kemudian mengungkai atau menguraikan tulisan seolah ingin memberikan klarifikasi terkait kata kata Murad.
“Sederhana saja Pak Gub yang terhormat, HIPMI punya mekanisme sendiri untuk memilih ketuanya, HIPMI punya kemandirian sebagai organisasi profesi, HIPMI Bukan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang bisa bapak angkat dan utak-atik komposisinya sekehendak hati bapak, apalagi sampai berniat angkat jadi ketua seperti SK seorang kadis atau pejabat eselon lazimnya praktik birokrasi,” tulisnya pada akun miliknya itu.
Lanjut Lesnussa, pihaknya cukup prihatin, sebagai pimpinan tidak seharusnya melakukan kekeliruan yang mengakibatkan pada kecelakaan sejarah.
“Kami prihatin saja, sebagai pemimpin sebenarnya tidak boleh begini terus, berkali-kali melakukan “kecelakaan sejarah” yang semestinya tidak perlu.” ulasnya.
Lesnussa juga mengungkapkan tentang sinergitas HIPMI Maluku dengan Pemerintah Daerah, HIPMI Maluku tidak punya sejarah dan DNA Oposisi seperti yang dilakonkan politik parpol di parlemen.
“Bukankah siapa saja yang jadi ketua HIPMI pasti akan bersinergi dengan pemerintah, HIPMI itu tidak punya sejarah & DNA Oposisi seperti lakon politik parpol di parlemen.” terang Lesnussa.
Imbuhnya, bahwa tidak ada manusia yang luput dari salah dan dosa. “lanjutnya”, meminjam nama Bung Karno yang hebat itu” Lesnussa mengungkapkan tentang tokoh pendiri negara RI yang sadar hingga menyuruh putra sulungnya menulis tentang dirinya.
“Jadikanlah deritaku ini sebagai bukti bahwa kekuasaan seorang presiden itu ada batasnya, di atas segalanya adalah kekuasaan Tuhan yang maha esa,” ukir Lesnussa meminjam karya Bung Karno.
Akhir tulisannya itu, penggalan kata singkat yang diungkapkan. “Semoga lekas Siuman, tutup Lesnussa yang kemudian mengungkapkan identitasnya sebagai Ketua bidang Infrastruktur Perhubungan Investasi dan Pekerjaan umum BPC HIPMI Buru Selatan.
Untuk diketahui, video bersanding foto yang diunggah akun “Prihatin” dimulai dengan kata HIPMI, mungkin OPD baru di Maluku karena ketuanya diangkat gubernur.
Hasil posting dari pemilik akun Prihatin yang tidak diketahui sosok aslinya ini mendapat 72 komentar, dua kali dibagikan. Mendapat emoji jempol sebanyak 63 kali, emoji tertawa dan emoji seperti keheranan masing – masing satu kali.
Ragam komentar bernada sinis pun dilontarkan, salah satunya adalah HarTom yang menuliskan pada kolom komentar. ” Kok bisa? Hipmi kan ada AD ART, ada pengurus pusat dan nanti apa kata daerah lain? mungkin maksudnya akan mendukung salah satu calon,” tulisnya seraya merasionalkan.(TS 02)
Discussion about this post