Viral di Medsos: Masyarakat Adat Wamsoba Gelar Upacara Adat untuk Buka Tambang Emas Baru di Pulau Buru

08/10/2025
Keterangan:Hasil Screenshot video viral soal tambang baru di Pulau Buru, Foto:Ist

Buru Selatan – Sebuah video yang memperlihatkan masyarakat adat Wamsoba, Desa Wally, Kecamatan Namrole, Kabupaten Buru Selatan, menggelar upacara adat pembukaan tambang emas baru di Pulau Buru, menjadi viral di media sosial.

Upacara yang digelar pada Selasa, 7 Oktober 2025, itu dipimpin oleh para tua adat setempat dan disaksikan ratusan warga. Prosesi adat berlangsung di bawah pengamanan ketat aparat keamanan.

Video upacara adat tersebut pertama kali diunggah akun Facebook @Econ Econ dengan keterangan:

“Telah dilakukan upacara adat oleh orang adat beserta masyarakat, maka kita tunggu kerja. Semoga hasilnya bisa menyejahterakan masyarakat Buru Selatan pada umumnya.”

Keterangan:Hasil Screenshot video soal prosesi adat di kawasan Tambang di Pulau Buru,Foto:Ist

Unggahan itu kemudian dibagikan akun @Geba Keda Sami Latbual, yang juga mantan anggota DPRD Bursel. Video berdurasi 3 menit 21 detik itu sudah ditonton ribuan kali, mendapat lebih dari 1.000 tanda suka, 76 komentar, dan dibagikan 33 kali.

Potensi Emas dan Aktivitas Penambangan

Lokasi yang dikenal sebagai Tambang Emas Wasandrua ini berjarak sekitar 15 kilometer dari pusat Kota Namrole. Tambang tersebut diyakini menyimpan potensi cadangan emas yang sebanding dengan Gunung Botak di Pulau Buru, yang sempat menghebohkan publik pada 2012.

Keterangan: Prosesi adat di areal tambang, Kabupaten Bursel, Foto: Netizen

Sejak ditemukan tiga bulan lalu, kawasan ini dipadati penambang rakyat. Mereka menggali lubang sedalam 8 hingga 12 meter untuk mendulang emas secara manual. Sejumlah penambang bahkan memasang patok sebagai tanda klaim kepemilikan lahan.

Ancaman Kerusakan Lingkungan

Meski dibuka dengan restu adat, tambang Wasandrua hingga kini belum memiliki izin resmi. Aktivitas yang tak terkontrol ini memicu kekhawatiran akan kerusakan lingkungan, kecelakaan kerja, dan risiko longsor.

Aktivis lingkungan mengingatkan ancaman penggunaan sianida dan merkuri, bahan kimia berbahaya yang pernah mencemari kawasan Gunung Botak pada puncak penambangan ilegal beberapa tahun lalu. Mereka mendesak pemerintah segera bertindak untuk mengantisipasi bencana ekologis.

Hingga kini, pemerintah Kabupaten Buru Selatan belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait langkah pengawasan atau pengelolaan tambang emas Wasandrua. Warga menilai keberadaan tambang bisa menjadi berkah ekonomi, tetapi juga berpotensi menjadi kutukan ekologis jika tidak dikelola dengan baik.

Penulis: Christin Pesiwarissa
error: Content is protected !!