TITASTORY.ID – Diduga karena terdesak dengan kondisi yang dialami oleh masyarakat Pulau Lakor, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), terkait minimnya peralatan kesehatan dan sarana pendukung seperti pasokan listrik, Kepala Puskesmas (Kapus) Daniel Letelay minta bantuan melalui Twitter
Permohonan bantuan yang dianggap berlebihan oleh sejumlah netizen saat melayangkan komenter pada akun Tweeter miliknya ini, Letelay mengakui langkah yang diambil adalah untuk memberikan pelayanan prima untuk masyarakat Pulau Lakor.
Dalam cuitan pada akun Twitter itu, Latelay menggambarkan persoalan yang kadang dihadapi pelayanan pasien, apalagi saat proses persalinan pada malam hari para tenaga kesehatan di Puskesmas Desa Sera, Pulau Lakor menggunakan senter, bahkan senter HP.
“Selamat sore, sahabat Indonesia yang berbeda di seluruh wilayh NKRI. Salam sehat, semoga sahabat semua dalam Lindungan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, bolehkah saya meminta kesediaan Sahabat semua membagikan ini ke keluarga, teman,. Semoga kita bisa juga membantu “ “ungkap Letelay saat menerangkan isi desain gambar berisikan permohonan bantuan, pada dua hari lalu.
Sadar akan akibat dan konsekwensi yang bakal dihadapi, cuitan di akun pribadinya itu, Letelay memyampaikan telah siap, bahkan dirinya sudah siap untuk mengundurkan diri jika ada teguran dari pihak yang dirugikan atas postingan pada akun berlambang burung ini.
Adapun dukungan atau bantuan untuk pengadaan peralatan pembangkit listrik di Puskesmas Desa Sera, Pulau Lakor, Kabupaten MBD, dengan besar anggaran Rp20 juta yang akan digunakan membiayai pembelian peralatan listrik, ongkos kirim, setelah pihaknya mendapat bantuan dari salah satu perusahan penyedia yang sudah membangun komunikasi dengan pihak Puskesmas Sera untuk mengirim kebutuhan krusial tersebut.
Tidak hanya itu, dirinya mengungkapkan bahwa, mulai tanggal 20 Agustus 2021 seluruh Tenaga Kesehatan (Nakes) yang bertugas di Puskesmas tersebut akan mengumpukan uang atau patungan.
Tujuan dari aksi patungan adalah untuk membeli solar panel yang akan digunakan untuk kepentingan pembangkit listrik panel 100wp dan 4 buah batre 100A yang dirasa belum mampu melayani pasokan listrik di puskesmas tersebut.
Letelay mengungkapkan, kesepakatan patungan oleh Nakes untuk membeli solar panel guna mengantisipasi jika ada pasien atau masyarakat setempat saat persalinan di malam hari, bisa menggunakan peralatan listrik yang memadai, sebab di Pulau Lakor listrik hanya menyala atau berfungsi pada siang hari.
Pria yang dikenal dalam akun Twitter dengan nama Daniel Letelay @DanielLetlay8 memiliki 210 pengikut , dan dirinya mengikuti 685 netisen pada akun Tweet.
Lugas” Letelay saat meladeni sejumlah komentar pada akunya itu, dia mengungkapkan bahwa permohonan bantuan yang diutarakan tersebut adalah demi kepentingan masyarakat di Pulau Lakor. Dan apa yang diungkapkan tidak memiliki maksud atau niat untuk menyerang pihak manapun,karena ini adalah gerakan moral, karena dirinya menyadari kemampuan APBD dar Pemerintah Daerah setempat.
Untuk tujuan tersebut, pihaknya juga menyertakan no rekening Banka BCA dengan nomor seri 272175504 atas nama Octavia dengan nomor untuk melakukan konfirmasi 0811-1143 081 atas nama
Berikut ini adalah “cuitan” Letelay
Halo Teman Baik, perkenalkan nama saya Daniel Letelay, saat ini saya bertugas sebagai perawat sekaligus pimpinan Puskesmas Sera, sebuah puskesmas kecil di Pulau Lakor, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku. Saat ini Puskesmas Sera sendiri masih sangat kurang sarana dan prasarana kesehatan.
Kami tidak memiliki dokter ataupun ambulance seperti puskesmas umum lainnya, ditambah lagi akses menuju puskesmas pun cukup sulit dan jauh. Untuk menuju puskesmas dari desa lain perlu jarak tempuh sekitar 3 -10 km. Tidak semua warga punya kendaraan, kalau pun ada hanya sepeda motor dan mobil tapi mahal ongkosnya, membuat masyarakat kesulitan mengakses puskesmas secara rutin, terlebih pada malam hari atau dini hari.
Hingga berita ini diterbitkan, sejumlah pihak terkait belum dapat dikonfirmasi terkait persoalan yang kini terjadi di Puskesmas Sera, Pulau Lakor, Kabupaten Maluku Barat Daya. (T-02)
Discussion about this post