titastory.id, halmhera utara – Sebuah video memperlihatkan Bupati Halmahera Utara, Frans Manery mengamuk dan mengejar massa aksi dengan barang tajam (parang). Video ini viral di media sosial. Peristiwa itu terjadi di Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara.
Kejadian yang sempat diabadikan dalam bentuk video dan disebarkann di media sosial bermula saat puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabag Halmahera Utara menggelar aksi terkait kondisi dan permasalahan yang terjadi di Kabupaten Halmahera Utara yang seolah tidak dilirik, namun Pemerintah Kabupaten lebih condong menghabiskan anggaran derah untuk hal tidak penting berkaitan dengan perayaan hari ulang tahun Kabupaten Halmahera Utara yang ke 21.
Aksi mahasiswa dimulai dari Balai Rakyat atau Kantor DPRD Kabupaten Halmahera sekitar pukul 10.00 WIT. Aksi pun berlanjut ke salah satu Hotel dimana Bupati berada.
Tak sampai disitu, aksi oleh mahasiswa ini berlanjut hingga pukul 17.00 WIT di kediaman Bupati. Disinilah terjadilah insiden pengejaran menggunakan benda tajam. Belum diketahui motif dari pembubaran secara paksa oleh kepala daerah ini, namun peristiwa tersebut akhirnya viral.
“Kejadian pengejaran terjadi sekitar pukul 17:00 WIT, jumat (31/05/2024), disaat sang Bupati diduga terusik dengan aksi yang dilakukan mahasiswa. Padahal unjuk rasa yang dilakukan adalah bentuk protes yang berkaitan dengan sejumlah persoalan kemasyarakatan yang penting untuk diselesaikan oleh pemerintah kabupaten, ketimbang mendatangkan artis pada acara Hari Ulang Tahun Kabupaten, “ungkap Ketua Cabang GMKI Halmahera Utara, Rivaldo Djini saat dikonfirmasi via telepon.
Menurutnya Bupati sebagai kepala daearh, harus fokus pada sejumlah masalah mendasar yang dihadapi masyarakat seperti krisis air, pembangunan dan kesejahteraan rakyat, bukan mengeluarkan uang hanya untuk mendatangkan artis.
” Pemerintah kok mementingkan artis?, ketimbang masalah rakyat,” ujarnya.
Dia juga mengaku akibat peristiwa pengejaran salah satu peserta aksi menjadi korban, dan terjadi pengurasakan sound dan mobil.
Menanggapi itu, Bupati Halmahera Utara, Ir. Frans Manery memberikan klarifikasinya terkait sebuah video yang viral saat mengejar dan bubarkan massa aksi pakai benda tajam (parang).
Melalui video berdurasi 4:57 menit, Frans dengan entengnya menjelaskan video viral yang berkaitan dengan pembubaran aksi berawal dari sekelompok pemuda menggelar aksi bertepatan dengan HUT ke-21 Kabupaten Halmahera Utara.
“Sekitar pukul 11:00 WIT mereka melakukan orasi di kantor DPRD dan sudah ditanggapi oleh ketua. Kemudian mereka lanjutkan aksi lagi di kantor Keuangan Daerah. Disana mereka masuk dan mengobok-obok fasilitas kantor dengan membuang keluar alat-alat yang ada di kantor,” katanya.
Setelah itu, kata dia, aksi dilanjutkan ke hotel Marahai Park, namun ditegur oleh pihak keamanan karena bertepatan dengan waktu salat.
“Saat itu kami menganggap bahwa ini sudah tidak terjadi aksi lagi, tiba-tiba sekitar jam 15:40 WIT anak saya telepon dan bilang kalau masa aksi menuju ke rumah, dan kebetulan di rumah ada acara jamuan tamu artis yang diundang,” terangnya.
“Namun hendak menuju rumah, dan baru sampai di penginapan Greenland, masa aksi sudah meletakkan mobil dan berorasi dengan tujuan mengusir para artis untuk tidak membuat acar hiburan disini,” sambungnya.
Ia mengaku, sempat menegur massa aksi untuk kembali (pulang). Namun, katanya, massa aksi tidak hiraukan teguran itu.
“Tapi mereka menantang saya, kata mereka keuangan daerah seperti ini kenapa harus buang-buang uang membawa artis papan atas ke sini. Saya bilang ini kan hiburan dan kaitannya dengan hari ulang tahun tetapi mereka terpaksa mau melakukan orasi sementara saya harus melindungi tamu,” jelasnya.
Menurut Frans, tindakan yang diambil itu bukan atas nama bupati Halmahera Utara, karena tidak memakai atribut.
“Tindakan saya tadi sore itu sebenarnya bukan selaku bupati karena ini dikompleks perumahan dan tidak ada aparat. Ya sudah, kebetulan di mobil ada parang salawak dan saya usir pakai itu,” pungkasnya. (TS 10)
Discussion about this post