titastory, Seram Bagian Barat – Kepolisian Resor (Polres) Seram Bagian Barat menyelidiki penyeba tenggelamnya kapal motor jenis speed boat Dua Nona yang menewaskan sedikitnya delapan orang penumpang, Jumat (3/1)
“Polres SBB saat ini tengah melakukan penyelidikan untuk mengungkap motif dibalik peristiwa kecelakaan laut ini,” kata Kapolres Seram Bagian Barat, AKP Dennie Andreas Dharmawan kepada wartawan, Jumat (3/1).
Dia mengatakan, penyelidikan tersebut untuk mengusut secara tuntas musabab dibalik tenggelamnya speedboat Dua Nona di perairan Manipa, tepatnya di Dusun Samala, Desa Luhutuban Kecamatan Manipa, Kabupaten Seram Bagian Barat.
Satuan Polair Polres SBB telah mengamankan pemilik, pengemudi dan ABK speed boat untuk dimintai keterangan.
“Sudah kita amankan. Peristiwa kecelakaan laut ini menjadi perhatian serius,” katanya.
Musibah tersebut, kata Kapolres menjadi pelajaran berharga pentingnya memperbaiki sarana transportasi antar pulau di kabupaten setempat.
Selain itu, para pengusaha transportasi laut maupun masyarakat diimbau untuk memperhatikan keselamatan saat hendak berlayar.
“Dalam kesempatan ini pula saya Kapolres SBB, berharap agar masyarakat maupun pemilik dari speedboat lebih memperhatikan keselamatan ketika hendak berlayar. Utamakan keselamatan ketika berlayar,” pesannya.
Kapolres juga menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya delapan orang penumpang dalam insiden tersebut.
“Polres SBB menyampaikan turut berduka cita dan belasungkawa atas wafatnya para korban meninggal dunia akibat tenggelamnya speed boat Dua Nona.
Diberitakan sebelumnya, insiden naas menimpa speedboat Dua Nona yang melayari wilayah kepulauan Manipa, dan Desa Tahalupu, Kecamatan Waisala, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
Speedboat itu tenggelam sekitar pukul 09.30 WIT di perairan Manipa, berjarak kurang lebih 1 mil dari pantai Dusun Samala.
Ada sekitar 28 orang penumpang di dalamnya. Delapan diantaranya meninggal dunia lantaran terjebak di dalam kapal.
Kejadian bermula saat speedboat bertolak dari Dusun Samala tiba -tiba miring ke arah bagian kanan.
Sebagian besar penumpang yang duduk di bagian atap mengakibatkan oleng hingga menyebabkan air masuk dari bagian samping dan belakang kapal.
Tim Redaksi