United Tractors Tanam 250 Bibit Mangrove di Tobololo, Dorong Pelestarian Pesisir Ternate

27/10/2025
Keterangan gambar: Pelaksanaan penanaman mangrove oleh pihak PT United Tractors bersama komunitas Ori Mafala. Foto: Adil/halmaherapedia

Ternate, — PT United Tractors Tbk (UT) Cabang Manado Support Point Ternate menanam 250 bibit mangrove jenis Bruguiera di pesisir Kelurahan Tobololo, Kecamatan Ternate Barat, Kota Ternate, pada Jumat (24/10/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari program lingkungan United Tractors for Nature and Environment Sustainability (Utrees) yang berfokus pada pelestarian ekosistem pesisir dan konservasi satwa laut.

Selain penanaman mangrove, kegiatan juga diisi dengan pelepasan puluhan anak penyu hasil penangkaran Yayasan Ori Ma Fala, mitra binaan United Tractors yang selama ini aktif dalam perlindungan satwa laut di Maluku Utara.

“Program Utrees kami laksanakan setiap tahun di berbagai wilayah di Indonesia sebagai bentuk komitmen perusahaan dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi dampak perubahan iklim,” ujar Gede Bayu, perwakilan United Tractors, di sela kegiatan penanaman.

Menurut Bayu, aksi penanaman mangrove di Tobololo merupakan upaya konkret perusahaan dalam menekan abrasi pantai yang semakin meningkat serta memperkuat kesadaran masyarakat pesisir terhadap pentingnya menjaga ekosistem laut.

“Kegiatan ini melibatkan karyawan United Tractors, masyarakat Kelurahan Tobololo, serta perwakilan pemerintah daerah. Kami ingin kegiatan seperti ini menjadi gerakan bersama,” tambahnya.

Keterangan gambar: Foto bersama pihak PT United Tractors Tbk (UT) Cabang Manado Support Point Ternate dan warga Kelurahan Tobololo. Sumber foto: Adil/ halmaherapedia

Tiga Agenda Lingkungan

Perwakilan Environment and Social Responsibility (ESR) United Tractors Ternate, Mikael Sianipar, menjelaskan bahwa kegiatan di Tobololo mencakup tiga agenda utama:

  1. Penandatanganan kerja sama antara United Tractors, Yayasan Ori Ma Fala, dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Utara.
  2. Penanaman 250 bibit mangrove di sepanjang pesisir terdampak abrasi.
  3. Pelepasan anak penyu (tukik) hasil penangkaran ke habitat aslinya.

“Penanaman mangrove ini bukan hanya soal penghijauan, tetapi bagian dari strategi adaptasi terhadap perubahan iklim dan perlindungan habitat alami penyu,” jelas Mikael.

Ia menegaskan bahwa rehabilitasi pesisir di Tobololo akan dilakukan secara berkelanjutan dan diintegrasikan dengan program pemberdayaan masyarakat lokal.

Dukungan Komunitas Pesisir

Kepala Komunitas Ori Ma Fala, Bahar Kaidati, menyambut positif langkah United Tractors yang turut melibatkan komunitas lokal dalam kegiatan konservasi.

“Kami mengapresiasi inisiatif ini karena membantu menahan abrasi dan memulihkan ekosistem laut yang selama ini terdegradasi,” ujarnya.

Namun Bahar mengingatkan, pelestarian lingkungan tidak boleh berhenti pada kegiatan seremoni tahunan.

“Kami berharap kegiatan seperti ini berkelanjutan, dengan melibatkan masyarakat pesisir sebagai penjaga utama kawasan mangrove dan habitat penyu,” tambahnya.

Pantai Tobololo merupakan salah satu kawasan pesisir di Ternate yang mengalami abrasi cukup parah dalam beberapa tahun terakhir. Menurut catatan Dinas Kelautan dan Perikanan Maluku Utara, sekitar 30 persen vegetasi mangrove di wilayah ini telah hilang akibat aktivitas manusia dan gelombang pasang.

Gerakan penanaman yang diinisiasi United Tractors diharapkan menjadi langkah awal dalam memperkuat sabuk hijau pesisir serta meningkatkan ketahanan lingkungan terhadap perubahan iklim.

“Kami ingin setiap bibit yang ditanam menjadi simbol komitmen bersama: bahwa menjaga bumi bukan hanya tugas pemerintah, tapi tanggung jawab kita semua,” tutup Gede Bayu.

Sumber: Halmaherapedia.com
error: Content is protected !!