TITASTORY.ID – Kepedulian masyarakat sebagai warga negara dalam konteks Pemilihan Umum (Pemilu) untuk bertindak aktif bertujuan untuk memassifkan pendidikan politik dan peningkatan partisipasi.
Beranjak dari tujuan tersebut, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Maluku dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Maluku, telah menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) tentang program Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan (DP3) Basis Keluarga Perempuan Sadar Pemilu Serentak.
Penandatanganan dilakukan oleh Ketua TP-PKK Maluku Widya Pratiwi Murad dan Ketua KPUD Maluku Syamsul Rifan Kubangun, di lantai VII Kantor Gubernur, Rabu (4/8/). Dihadiri sejumlah pengurus TP-PKK/KPU Maluku, Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa Ismail Usemahu dan sejumlah petinggi pada lingkup Pemerintah Provinsi Maluku.
Widya dalam moment pendatanganan MoU tersebut, mengeasakan, sebagai bentuk kontribusi dalam pengembangan demokrasi dalam pemilu dan pilkada di Indonesia maka perlu ada peningkatan kemampuan dalam hal memberikan edukasi terkait pendidikan dan kesadaran politik demokrasi dan pemilu di basis keluarga perempuan Maluku, jelang Pemilu dan Pilkada tahun 2024.
“Pasti saya merasa tersanjung, merasa bangga bahwa ternyata kami dari tim PKK Maluku diikut sertakan dalam program KPU, yang memang perintah langsung dari pusat bahwa harus ada inovasi di KPU tingkat provinsi. Ini adalah bentuk sinergitas kolaborasi dan ini menjadikan tantangan bagi PKK,” katanya.
Hal ini pun bagi Widya, menjadi menjadi perhatian pihaknya dan KPU dan organisasi perempuan lainnya.
“Sebab, angka partisipasi pemilih perempuan ini tidak hanya berarti secara statistik, namun memberikan dampak politik terhadap tersentuhnya pengarus-utamaan isu-isu perempuan dalam kebijakan pemerintahan dan agenda demokrasi.
“Peluang partisipasi dan keterpilihan perempuan sebenarnya sudah cukup terbuka. Bahkan UU Pemilu juga memberikan perhatian dalam perekrutan perempuan penyelenggara pemilu di semua tingkatan,” baginya.
Widya pun menghimbau kepada TP-PKK Kabupaten/Kota, agar dapat memaksimalkan program pendidikan pemilih keluarga perempuan, dalam menyukseskan Program Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan di daerahnya masing-masing, dengan menggerakkan kader PKK.
“Caranya dengan mendukung pemerintah desa/kelurahan dalam melakukan sosialisasi pendidikan Pemilih dalam kegiatan Posyandu dan Dhasawisma. Dan semoga kami dapat mensuport membantu semaksimal kami, agar program ini dapat berhasil di tahun 2024.
Hari ini saya senang karena paling tidak bisa membantu KPU untuk membantu Maluku kedepan menjadi lebih baik,” tutup Widya.
Sementara itu, Ketua KPU Syamsul Rifan Kubangun menyatakan, salah satu elemen penting dalam kegiatan program peduli desa adalah perempuan, lalu melibatkan TP-PKK sebagai agen di tingkat desa untuk melakukan program desa peduli dan pemilihan. Pihaknya memandang TP-PKK punya jejaring luas yang bisa dimanfaatkan melalui sinergitas dan komitmen.
“Kita akan mengunjungi desa-desa yang menjadi Locus Desa Peduli. Pemilihan daerah kita kan kepulauan jadi harus ada satu momentum pelaksana, salah satunya itu di masing-masing Ketua TP-PKK. Ini akan menjadi stimulan awal untuk kita bergerak.” terang Syamsul. (TS 02)
Discussion about this post