Tim Trauma Healing GPM Sambangi 7 Anak di Dusun Seri, Pasca Insiden Pembatalan Baptisan

23/09/2025
Keterangan : Proses trauma healing di Jemaat GPM Seri. Foto : SinodeGpm

titastory, Ambon –Pasca pembatalan pelayanan baptisan kudus pada Minggu, 21 September 2025, Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) melalui Tim Trauma Healing dan Bidang Pemberdayaan Teologi dan Pembinaan Umat (PTPU) Klasis Pulau Ambon melakukan proses trauma healing kepada 7 anak di di rumah keluarga Yefta Tuhumury, Herman Siahaya, dan Fredy de Fretes, Jemaat GPM Seri, Wilayah Dusun Seri, Negeri Urimessing, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon.

Pdt. Saly Lawalata, Ketua Bidang PTPU sekaligus Ketua Tim Trauma Healing Klasis Pulau Ambon, menjelaskan bahwa trauma healing bertujuan untuk menstabilkan psikologis dan emosional 7 anak yang terdampak insiden pembatalan baptisan. “Ini juga bagian dari penggembalaan (konseling) untuk anak-anak, sekaligus mempersiapkan mereka untuk pelayanan baptisan pada Minggu, 28 September 2025,” kata Lawalata kepada titastory.id, Selasa, (23/9).

Keterangan : Foto : MPH Sinode GPM, Foto : sinodegpm.id

Menurut Lawalatta, proses safety atau penciptaan rasa aman kepada anak , adalah untuk mendalami keadaan trauma dan memastikan bahwa gereja adalah lingkungan yang aman, disamping tetap mendukung seluruh proses pertumbuhan mereka.

Proses trauma healing akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama, memberi dukungan emosional (emotional support) kepada anak dengan mendengar apa yang mereka suarakan, terutama membangun rasa sukacita mereka.
Tahap kedua, membangun daya Ekspresi Diri (Self-Expression). Tahapan ini akan dilanjutkan oleh Pdt. Eklin Amstor de Fretes, sosok pendongeng nasional dan Ventriloquist Indonesia, bersama Dodi, dari Tim Trauma Healing Anak dan Remaja Sinode GPM. Pihaknya juga akan melibatkan ketujuh anak secara bersama dengan semua anak sebaya di Jemaat GPM Seri.

“Proses ini akan dilewati hingga pada membangun kembali dan pemulihan (rebuilding and recovery), sehingga tidak ada lagi beban trauma yang mengganggu anak di dalam diri sendiri maupun di dalam lingkungannya,” kata Pendeta Eklin.

Dengan proses trauma healing ini, diharapkan 7 anak dapat pulih dari trauma dan siap menerima pelayanan baptisan kudus pada tanggal 28 September 2025 mendatang.

 

error: Content is protected !!