TITASTORY.ID – La Nane, oknum nelayan asal Kabupaten Seram Bagian Barat yang diduga terjatuh dari alat transport laut tradiosional (ketinting) sementara dicari Tim Bsasarnas Gabungan.
Rilis pihak Basranas Ambon yang diterima redaksi, awalnya, sekitar pukul 15.00 atau pukul 3 sore, Wit, minggu (29/8) Kantor Basarnas Ambon menerima informasi dari salah satu keluarga La Nane atas nama Bapak Andi. Dalam laporannya Andi menyebutkan bahwa La Nane yang melaut disekitar perairan Pulau Kelang Kabupatnen Serma Bagian Barat didiga terjatuh ke luat lantaran ketinting miliknya saat ditemukan terus mengapung sementara La Nane yang menggunakan ketinting tidak berada di atasnya.
Mendengar informasi tersebut, pada pukul 15.15 Wit Tim Rescue Pos SAR Namlea kemudian diperintahkan bergerak menuju lokasi kejadian (LKK) guna melaksanakan Ops SAR pada koordinat 03° 13′ 27,13″ S – 127° 50′ 6,77″ E, Jarak kurang lebih 48 NM dan Heading 90,19° arah Timur dari Pelabuhan Namlea.
Menggunakan RIB 03 Tim Rescue Pos SAR Namlea melaksanakan Pencarian disekitar titik koordinat jatuhnya korban. Hingga pukul 6 sore Pencarian belum menuai hasil yang maksimal. Tim memutuskan menghentikan sementara Pencarian dan akan dilanjutkan Ops SAR H.2 Senin (30/8)
Ops SAR H.1 diselimuti Cuaca berawan, Angin Timur Tenggara berkecepatan 5 – 15 knots, dan rata-rata tinggi gelombang mencapai 0,5 – 1,25 M.
Unsur SAR yang terlibat diantaranya, Tim Rescue Pos SAR Namlea, Polairud Pulau Manipa, dan Nelayan setempat.
Dalam keterangannya Bapak Andi menjelaskan, La Nane (54) pergi melaut sejak tanggal 28 Agustus pukul 2 siang disekitar Perairan Desa Kawabi Jaya Pulau Kelang SBB, pukul 4 sore perahu katinting milik korban ditemukan oleh nelayan lain ditengah laut namun La Nane tidak berada diatas kentinting miliknya. Nelayan lain sempat melakukan Pencarian namun La Nane tidak ditemukan sehingga hal ini dilaporkan ke Basarnas Ambon. (Redaksi)
Discussion about this post