titaStory.id,ambon –Praktik tidak terpuji pun ditunjukan, dan seolah tidak ingin kursi rajanya diduduki pihak lain, Raja Negeri Soya, Rido Rehatta pun dengan terang terangan melakukan manuver untuk memasukan anaknya Hervie Rehatta untuk terlihat dalam proses pengangkatan calon raja Negeri Soya, Kecamatan Sirimau Kota Ambon.
Sekalipun tidak sesuai mekanisme, diduga karena Raja Negeri Soya menginginkan anaknya untuk menggantikan dirinya.
Sayangnya keinginan dan ambisi tersebut tidak disalurkan berdasarkan aturan, dimana pengusulan calon dilalukan bukan melalui Matarumah atau Rumah Tahu Rehatta yang merupakan matarumah Parentah di Negeri Soya. Keinginan ini pun mendapat penolakan keras dari keluarga matarumah Parentah. Dan mereka menilai apa yang dilakukan oleh Rido Rehatta tidak sesuai aturan dan tidak beretika.
Warga Negeri Soya, C Rehatta kepada wartawan saat melakukan konferensi pers, Jumat (6/9/2023) menyampaikan pentahapan dan proses dalam pencalonan Raja tidak sesuai dengan aturan dalam hal ini peraturan Negeri Soya dan Peraturan Daerah Kota Ambon.
Dia juga menduga, langkah yang diambil oleh Rido Rehatta yang akan mengakhiri masa tugasnya ini diduga dan sengaja melanggar aturan dengan cara memberikan Rekomendasi secara sepihak agar anaknya Hervie Rehatta dapat di masukan dan di calonkan sebagai Raja Negeri Soya. Padahal hal tersebut sangat bertentangan dengan aturan yakni baik Perneg maupun Perda.
“Dalam Perneg maupun Perda Kota Ambon, di atur bahwa pengusulan calon Raja hanya bisa dilakukan oleh Mata Rumah atau Rumah Tahu Parentah di Negeri Soya.
Menurutnya, dalam rapat Rumah Tau Rehatta pada tanggal 18 September 2023 ditetapkan satu calon yakni, Reno Rehatta sebagai calon Raja terpilih. Namun, anehnya pada rapat Rumah Tau Rehatta pada tanggal 20 September 2023 adik laki-laki dari Raja Rido Rehatta HR justru kemudian merekomendasikan secara sepihak untuk Hervie Rehatta untuk dicalonkan sebagai Raja Soya.
“Rekomendasi oleh Raja Negeri Soya Rido Rehatta di tolak oleh semua orang yang ada dalam rapat tersebut, sebab tidak bersesuaian dengan keinginan Rumah Tau Rehatta, yang sudah menyetujui untuk mendukung dan mencalonkan Renno Rehatta,” ungkapnya.
Tidak sampai di situ saja, lanjut dia, Raja Soya Rido Rehatta, diduga menggunakan Intervensinya lewat kapasitas adiknya Herman Rehatta sebagai anggota Rumah Tau Rehatta, kemudian membentuk tim 11, yang katanya akan diberi tugas untuk melakukan verifikasi dan melakukan proses guna mendapatkan hasil 1 nama yang akan di usulkan sebagai Raja Negeri Soya. Akan tetapi Pekerjaan dari Tim 11 bentukan Herman Rehatta ini kemudian juga mentok atau gagal.
“Kegagalan dari kerja-kerja tim 11 bentukan Herman Rehatta ini di dasarkan pada dua hal, yakni, ada dugaan calon yang di rekomendasikan Oleh Raja Soya Rido Rehatta secara sepihak ini, sama sekali tidak memiliki kelayakan untuk di calonkan sebagai Calon Raja Negeri Soya,” terangnya.
Oleh karena tidak layak, Calon yang di usulkan secara sepihak oleh Raja Soya Rido Rehatta tersebut, maka team 11 bentukan Herman Rehatta kemudian tetap mencalonkan Hervie Rehatta (anak dari Raja Rido Rehatta), sebagai Calon Raja yang kemudian akan melawan Calon yang di usung oleh Rumah Tau Rehatta, yakni Renno Rehatta.
“Kegagalan Team 11 bentukan oleh Herman Rehatta ini, di akibatkan oleh sejumlah hal diantaranya, tidak ada time skejule (jadwal) atau agenda kerja yang jelas dari team 11 dalam melakukan tugas dan prosesnya.
Tidak ada variabel atau Kriteria yang menjadi rujukan untuk menguji layak atau tidaknya seseorang di calonkan sebagi Raja Negeri Soya.
Oleh sebab itu, ungkap C Rehatta ,karena takut calonya akan gagal lolos sebagai Bakal Calon Raja, Tim 11 Bentukan Herman Rehatta kemudian memaksakan untuk merekomendasikan Hervie Rehatta telah dipersiapakan dan disetting untuk bisa lolos sebagai calon Raja. (TS 02)
Discussion about this post