Ambon, Maluku – Dua warga Negeri Assilulu, Kecamatan Leihitu Maluku Tengah dilaporkan hilang kontak di laut sejak kamis, (19/1/2023) sore, akhirnya ditemukan selamat. Kedua warga tersebut adalah Sapri Henaulu dan Abdullah Chigoan Ely. Keduanya, ditemukan tengah terombang-ambing di laut.
Raja Negeri Assilulu Moh. Rizad Fahlevi, dalam rilisnya menjelaskan penemuan dua warga Desa Asilulu di laut pada sabtu (21/1/2023) sekitar pukul 16.00 wit. Abdullah dan Sapri Henaulu, kata Kades, ditemukan sedang terombang-ambing di laut bersama longboad milik mereka.
Tak berselang lama, warga langsung mengevakuasi kedua korban bersama longboat milik mereka ke Desa Assilulu.
Dikatakan, keduanya ditemukan oleh warga Desanya yang juga ikut mencari. Saat ditemukan, kedua korban berada berada pada titik koordinat kurang lebih 20 mil laut depan antara perairan tanjong Alang – Nusaniwe.
“Saat ditemukan kedua saudara kami dalam kondisi lemas karena dua malam harus terombang-ambing dengan longboat yang mati mesin,” katanya.
Dari keterangan kedua korban, Ia menjelaskan, mereka sedang dalam perjalanan dari Namlea Ilat menuju Desa Assilulu perahu boat yang mereka tumpangi kehabisan bahan bakar minyak. Bersamaan dengan itu terjadi angin kencang bardaya (angin barat daya). Mereka pun kehilangan arah.
“Mereka harus menerima keadaan mesin mati dan hanya mengikuti arah arus membawa mereka,” ujarnya. Saat ini kedua saudara kami sudah berada di Negeri Assilulu dan dalam kondisi sehat,” tambahnya.
Atas peristiwa ini, mewakili Pemerintah Negeri, Rizad mengucapkan terima kasih atas dukungan dan doa masyarakat sehingga kedua warganya telah ditemukan selamat.
“Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan media yang sudah memberitakan masalah ini sehingga banyak yang turut mendoakan saudara kami,” ungkapnya.
Sebelumnya berdasarakan laporan, Sapri dan Abdullah berangkat dari Assilulu, kamis (19/1) pagi menuju Namlea Ilat, Pulau Buru menggunakan pehahu boad (mesin tempel) untuk membawa Bahan Bakar Minyak (BBM) kepada Nelayan. Setelah itu, keduanya kembali menuju Desa Assilulu diperkirakan lepas dari Pantai Namlea Ilat pada pukul 16.00 Wit.
“Dengan menggunakan bodi dua buah mesin 40 Pk diperkirakan perjalanan dari Namlea Ilat ke Assilulu hanya memakan waktu perjalanan 2,5 jam. Namun sampai dengan malam hari kedua saudara kita belum juga tiba,” ujar Raja Negeri Assilulu Moh. Rizad Fahlevi Ely via telepon, Jum’at 20 Januari 2023.
Ia mengatakan, karena tidak ada tanda-tanda kedua warga ini, membuat keluarga dan pemerintah setempat meminta bantuan nelayan Negeri Assilulu dan juga pihak Basarnas untuk melakukan pencarian.
“Dan malam itu ada kurang lebih 8 buah perahu mesin tempel milik para Nelayan di Negeri dikerahkan ikut mencari dan juga ada dari Basarnas. Namun hingga jelang magrib tadi mereka kembali belum ada kabar tentang kedua korban,” katanya.
Saat malam tadi sambung Fahlevi, sebanyak 3 buah bodi kembali mencari korban dengan arah tujuan perairan Seram.
“Pencarian terus dilakukan nanti tetap mengikuti arahan dari Basarnas dan juga para nelayan yang ikut bantu mencari,” tandasnya. (TS-01)
Discussion about this post