titastory.id, seram timur – Setelah menyambangi masyarakat adat di Pegunungan Atiahu, calon bupati Seram Bagian Timur, Agil Rumakat-Enver Abdula, melanjutkan kunjungan ke wilayah Kesui, Watubela, dan Teor yang termasuk dalam kawasan 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), Minggu (10/11/2024). Pasangan dengan jargon ADAT ini bertemu langsung dengan masyarakat Negeri Ilili di Pulau Watubela untuk mendengarkan keluhan tentang kesulitan yang dialami warga.
Warga Watubela mengungkapkan betapa sulitnya mereka mengakses layanan pendidikan dan kesehatan akibat terbatasnya infrastruktur jalan darat. Jarwar, seorang warga, menyampaikan bahwa banyak anak terpaksa berhenti sekolah karena jauhnya jarak dan sulitnya akses ke sekolah.
“Tidak ada akses jalan darat. Anak-anak terpaksa putus sekolah karena layanan pendidikan jauh dari jangkauan kami,” keluh Jarwar.
Selama dialog dengan warga di Negeri Ilili, Rumakat mendengar langsung keluhan warga tentang sulitnya akses terhadap layanan dasar. Warga mengungkapkan bahwa ketiadaan jalan darat di pulau itu mempersulit akses ke sekolah dan pusat kesehatan, bahkan mengakibatkan banyak anak harus putus sekolah.
”Kami terpaksa mengeluarkan biaya besar untuk transportasi jika membutuhkan layanan kesehatan. Anak-anak kami pun terpaksa berhenti sekolah karena jarak yang jauh,” ujar Jarwar, salah seorang warga.
Harga bahan bakar jenis Pertalite di Watubela yang mencapai Rp 25.000 per liter juga menjadi keluhan utama. Harga ini dinilai memberatkan masyarakat yang sebagian besar menggantungkan hidup pada hasil laut. Warga menyatakan bahwa tingginya harga BBM berdampak pada kemampuan mereka mengakses kebutuhan sosial lainnya.
Calon Bupati Seram Bagian Timur, Agil Rumakat, berjanji akan mengatasi kesulitan yang dihadapi masyarakat Pulau Watubela, Maluku, terutama terkait akses pendidikan, kesehatan, dan distribusi bahan bakar minyak (BBM).
Menanggapi aspirasi tersebut, Agil Rumakat berkomitmen untuk membangun SPBU khusus perikanan dengan harga BBM yang terjangkau dan membuka akses jalan yang dapat memudahkan warga untuk mendapatkan layanan kesehatan dan pendidikan.
”Kami ingin membangun SPBU untuk nelayan dengan harga satu harga dan memperbaiki akses jalan agar kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi,” ujar Rumakat.
Lebih lanjut, Rumakat menyampaikan bahwa, jika terpilih, ia akan melanjutkan sejumlah program yang belum tuntas dalam pemerintahan sebelumnya. Ia menegaskan bahwa dirinya siap memperjuangkan hak-hak masyarakat adat di Watubela dan kawasan lain di Seram Bagian Timur yang selama ini terisolasi.
”Beta (saya) berasal dari sini, anak adat yang memahami keinginan dan kebutuhan masyarakat. Janji yang belum tuntas dari pemimpin sebelumnya, akan beta lanjutkan,” tambahnya.
Rumakat juga mengimbau masyarakat Watubela untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban menjelang hari pemungutan suara pada 27 November mendatang.
”Bantu beta jaga kondisi keamanan agar kemenangan nanti tidak menjadi noda dalam perjuangan ini,” ucapnya.
Kunjungan Agil Rumakat ke Pulau Watubela merupakan bagian dari kampanyenya yang menyasar kawasan-kawasan yang selama ini belum tersentuh pembangunan memadai. (TS-06)
Discussion about this post