TITASTORY.ID – Kehidupan masyarakat di Dusun Skutsa dan Ukalahin, Desa Wasi Kecamatan Fena Leisela, Kabupaten Buru luput dari perhatian Pemerintah. Pasalnya dua dusun yang berada di pegunungan Buru Utara hidup dalam keterisolasian, dengan kondisi masyarakat yang umumnya belum bisa membaca dan menulis, bahkan dari sisi ekonomi masyarakat sekitar seolah tidak pernah diberdayakan kendati memiliki potensi sumber daya alam yang sangat luar biasa karena merupakan kawasan yang berada di tepian sungai Wai Geren.
Hasil penelusuran ke Desa Skutsa- Ukalahin, jarak tempu untuk masuk ke jantung Kota Namlea membutuhkan waktu berjam jam, karena akses masuk ke Desa ini cukup sulit. Kurang lebih sembilan gunung dan lembah harus dilalui, dua puluh empat sungai besar dan kecil harus diseberangi sehingga berdampak pada pendapatan dan ekonomi masyarakat.
Selain masih menggunakan jalan tanah, dengan potensi bahaya cukup besar, Pemerintah Kabupaten Buru diduga baru kelakukan pengaspalan untuk kepentingan pengusaha minyak kayu putih agar bisa dilalui kendaraan milik pengusaha yang jaraknya belum seberapa.
Sementara masyarakat adat yang berada di Kecamatan Fineleisela hidup dalam kondisi tidak beruntung. Kondisi ini juga berpengaruh pada taraf kehidupan bidang kesehatan dan pendidikan.
Program Dana Desa juga tidak pernah dirasakan masyarakat di dua dusun ini. Ironisnya tidak ada tenaga medis, sehingga angka kematian bayi dan anak cukup tinggi.
Salah satu tokoh masyarakat di Dua dusun tersebut menjelaskan, akses jalan sudah dibongkar namun belum diaspal. Sehingga jika hujan maka bahaya akan mengintip.
“Pemerintah sudah bongkar jalan tapi belum aspal. Untung ada proyek pemasangan jaringan listrik jadi PLN ada skrip jalan, namun hal itu tidak bertahan lama” karena jika jujan jalan akan kembali
rusak. ungkap masyarakat sekitar.
Mereka juga menyampaikan anggota DPRD Kabupaten Buru Dapil 3 juga tidak pernah menengok, itu akan di lakukan jika menuju agenda poltik.
“Ya kalau ada mau pilih anggota dewan baru mereka datang, setelah itu mereka menghilang,” ucap sejumlah masyarakat di dua dusun tersebut. ( TS-02)
Discussion about this post