Tangani Covid-19, DPRD Buru Alihkan Anggaran Perjalanan Rp3.1 Milyar

by
03/04/2020
Ketua DPRD Kabupaten Buru, M. Rum Soplestuni, saat diwawancarai wartawan di ruang kerjanya, jumat (3/4/2020). Foto : Asma Kasih

titastory.id, –   DPRD Kabupaten Buru akhirnya memutuskan untuk mengalihkan anggaran operasional untuk membantu pencegahan serta penanganan covid-19 di wilayah Kabupaten Buru.

Hal ini disampaikan langsung oleh ketua DPRD Kabupaten Buru, M. Rum Soplestuni, di ruang kerjanya,  jumat (3/4/2020) siang.

Kepada wartawan Rum menjelaskan, dana  bantuan yang akan disalurkan untuk membantu proses tindakan pencegahan maupun penanganan covid-19. Dana yang dicairkan totalnya mencapai Rp.3.1 milyar. Dana ini berasal dari berbagai sumber anggaran seperti biaya perjalan dan sumber lain dari anggaran operasional DPRD tahun 2020.

” DPRD Kabupaten Buru sudah final mengalihkan beberapa dana operasional, seperti biaya perjalanan dan beberapa biaya lain ditahun 2020 ini untuk penanganan covid-19 di kabupaten Buru. Ya kita ingin dana ini bisa berguna untuk membantu sesama yang membutuhkan dalam menganani covid-19 ini,” kata Rum

Rum menjelaskan,  anggaran ini nantinya akan bisa membantu pemerintah setempat untuk lebih sigap dalam merespon atau memberikan pelayanan terhadap adanya kasus covid-19 di kabupaten Buru kedepan.

Dana sebesar Rp3.1 milyar yang disiapkan DPRD Buru dilakukan melalui pengimputan data langsung secara online.  Nantinya uang ini akan langsung diterima oleh satuan gugus tugas kabupaten secara online pula.

“Kita input langsung secara online ke rekening gugus covid-19 Kabupaten Buru. Jadi dana itu akan langsung masuk ke satuan gugus tugas penanganan covid kabupaten. Ini tentunya akan mempermudah,” Jelasnya.

Dengan adanya berbagai anggaran yang disalurkan, Rum pun meminta  pemerintah bisa memanfaatkan anggaran tersebut dengan maksimal dan sebaik-baiknya demi keamanan dan keselamatan masyarakat kabupaten Buru secara menyeluruh.

Dari update tim gugus penanganan covid-19 kabupaten Buru, jumlah ODP di kabupaten buru telah mencapai 37 jiwa. Meski belum adanya kasus positif maupun PDP, namun pemerintah diharapkan bisa lebih waspada dan sigap dalam melakukan tindakan pencegahan. (Asma)

error: Content is protected !!