TITASTORY.ID – Tidak tega melihat tumpukan karung beras di rumahnya, Benoni J Lewedalu yang adalah petugas sosial di Kecamatan Wonrely, Kabupaten Maluku Barat Daya ( MBD) melakukan aksi pembagian beras seorang diri.
Aksi pembagian yang dilakukan lantaran dirinya kuatir jika bantuan dari pemerintah tersebut tercecer atau hilang. Karena sejumlah karung beras hasil bantuan pemerintah tersebut tidak diambil langsung oleh para penerima.
Berawal dari rasa tidak tega karena sejumlah tumpukan beras tersebut belum diambil pemilik dirinya kemudian melakukan pembagian dengan cara memikul karung yang berisikan beras berukuran 10 kg itu dan melakukan berjalan kaki sejauh 1 kilo meter.
Menurut Benoni inisiatif untuk melakukan pembagian seorang diri tersebut karena dirinya kuatir jika ada karung beras yang tercecer apa lagi bantuan dari Pemerintah tersebut dititipkan di rumahnya.
Alasan yang kedua, karena jarak antara penerima dengan lokasi tumpukan beras cukup jauh sehingga untuk mengambil bantuan tersebut penerima harus mengeluarkan uang sebesar Rp50.000 karena harus menggunakan kendaraan ojek.
Tak tega melihat Tumpukan tumpukkan beras tersebut ,tergeraklah hati untuk memikul karung – karung beras dan membagikannya kepada masyarakat yang menerima bantuan tersebut.
” Saya kuatir jika sejumlah beras yang belum diambil masyarakat penerima manfaat tercecer. Apalagi bahan pokok ini berada di rumah saya. Bukan itu saja saya menduga masyarakat yang belum mengambil juga terbeban dengan biaya transport yang tidak seimbang dengan jumlah beras yang hanya 10 kilo gram” tandasnya.
Untuk itu, dirinya meminta agar penyaluran bantuan jangan lagi dititipkan di rumahnya. Pemerintah Desa haruslah bertanggungjawab. Dan jika hal itu penting mestilah disiapkan ongkos transport agar jika ada bantuan beras dapat dibawa langsung ke rumah para penerima bantuan.
Sementara itu, informasi yang diterima, penyaluran beras bantuan tersebut sudah dilakukan pada tanggal 22 Oktober 2021, di mana saat itu bantuan untuk keluarga yang tergabung dalam Program Keluarga Harapan (PKH) Bantuan Pemerintah Non Tunai (BPNT) belum mengambil hak mereka. Sekalipun sudah ada pemberitahuan secara resmi oleh pemerintah Desa Wonrely.
Atas tindakan Benoni, Penjabat Kepala Desa Wonrely, Esau Markus menyampaikan pihaknya sudah memberitahukan terkait dengan bantuan dari pemerintah namun para penerima manfaat justru acuh dan belum datang untuk mengambil apa yang menjadi hak mereka.
” Kami sudah menyampaikan informasi, anehnya penerima bantuan tidak mengambilnya,” terangnya. (TS 09)
Discussion about this post