TITASTORY.ID, – Di kota Ambon, pihak Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Cabang Ambon dan Dinas Kesehatan tidak menemukan adanya kandungan bahan berbahaya pada Takjil berbuka puasa Ramadhan. Hal ini terbukti saat dilakukan hasil pemeriksaan dan uji yang dilakukan BPOM Cabang Ambon, Dinas Kesehatan Kota Ambon dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ambon.
Disela sela pemeriksaan dan uji Takjil di sejumlah lokasi yang menjadi pusat memperdagangkan aneka makanan, minuman, Kepala BPOM Cabang Ambon, Hermanto, S.Si, Apt, menerangkan pelaksaan pemeriksaan dan Identifikasi serta pengawasan olahan pangan menjelang Bulan Ramadhan dan Raya Idul Fitri merupakan upaya Badan POM untuk melindungi kesehatan masyarakat dari peredaran pangan yang bisa merugikan kesehatan.
Dijelaskan sejumlah lokasi telah didatangi, yakni Kawasan Waihaong, Kecamatan Nusaniwe, Negeri Batu Merah, Kecamatan Sirimau dan Desa Waiyame, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon. Dimana dari sejumlah sampel yang diperiksa tidak ditemukan kandungan yang berbahaya untuk tubuh manusia.
Sudah dilakukan pemeriksaan dan uji untuk sejumlah sampel makanan dan minuman, ” tambannya, termasuk kajian psikonya. Prosesnya dilakukan secara acak, dan masih aman, karena tidak ada kandungan Matalino dan formalin atau bahan pengawet lainnya,” terangnya.
Saat yang sama, Hermanto juga berkesempatan memberikan pemahaman kepada pedagang atau penjual Takjil untuk tetap menjaga kualitas higienis pangan yang didagangkan.
Dia menerangkan metode yang digunakan dalam proses identifikasi, pemeriksaan adalah metode mikrobiologi yang tujuannya untuk memastikan produk yang dicicipi konsumen tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya.
Lanjutnya, hasil metode pemeriksaan mikrobiologi tentunya memakan waktu satu minggu, namun demikian hasil pemeriksaan sementara Takjil di Kota Ambon masih aman.
“Khususnya untuk mikrobiologi, sampelnya kan kami bawa ke Laboratorium dan paling lambat satu minggu akan diketahui ada tidak kandungan pada sampel yang sudah dipilih secara acak,” jelasnya.
Namun demikian, dia mengakui ada sejumlah pedagang yang saat menjual tidak menggunakan sarung tangan, bahan makan yang tidak ditutupi plastik atau tidak terlindung.
“Ini kondisinya, sehingga tidak hanya memeriksa kami pun memberikan alat penjepit agar bahan makanan tetap higienis, sehingga bisa dicontohi selama proses berjualan di bulan pusa Ramadhan tahun 2023. ” tutupnya. (TS 02)
Discussion about this post