Tak Memiliki Akses Jalan Memadai, Perempuan Hamil di Desa Watui Ditandu Warga ke Puskesmas

17/03/2025
Gambar dari kiri ke kanan: Suana Ibu Mei Rumahsoal, asal Desa Watui, Kecamatan Elpaputih, Kab SBB yang di gotong atau ditandu warga untuk menuju puskesmas - Ibu Mei terlihat berada diatas rakit bambu saat melintasi sungai menuju Puskemas. Foto: Istimewa

titastory, Seram Bagian Barat – Mey Rumahsol (22), seorang ibu hamil di Negeri (Desa) Watui, Kecamatan Elpaputih, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), terpaksa ditandu warga menuju puskesmas akibat kondisi jalan yang rusak parah.

Tubuh Mey ditandu menggunakan sebatang bambu dengan kain sarung yang dililit di atasnya. Warga harus menempuh perjalanan kaki selama kurang lebih tujuh jam melewati jalan berlumpur demi mendapatkan layanan kesehatan. Kondisi ini telah lama menjadi keluhan warga di kawasan pegunungan Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku.

Tidak hanya itu, rombongan yang membawa perempuan hamil tersebut juga harus menggunakan rakit untuk menyeberangi sungai karena tidak adanya jembatan. Di atas rakit, Mey dibaringkan di atas tikar yang disediakan warga.

Ejhon Sabandar, warga Desa Elpaputih, mengungkapkan bahwa mereka kerap kewalahan menghadapi medan jalan yang curam dan berlumpur ketika mengantar warga yang membutuhkan pertolongan medis.

Gambar dari kiri ke kanan: Suana Ibu Mei Rumahsoal, asal Desa Watui, Kecamatan Elpaputih, Kab SBB yang di gotong atau ditandu warga untuk menuju puskesmas – Ibu Mei terlihat berada diatas rakit bambu saat melintasi sungai menuju Puskemas. Foto: Istimewa

Lebih miris lagi, dalam perjalanan menuju puskesmas, Mey sempat mengalami pendarahan. Karena khawatir dengan kondisinya, pihak keluarga memutuskan untuk segera mengevakuasinya ke Desa Tala, yang memiliki fasilitas medis lebih memadai. Perjalanan ke desa tersebut membutuhkan waktu sekitar empat jam.

“Untung cepat ditangani,” ujar Ejhon.

Situasi serupa juga sering dialami warga dari desa lain di kawasan pegunungan Elpaputih, seperti Desa Abio, Ahiolo, Watui, dan Huku Kecil.

“Sudah berpuluh-puluh tahun warga di kawasan pegunungan Elpaputih menderita karena pemerintah tidak peduli. Akses jalan yang layak saja tidak ada,” keluhnya.

Ia berharap kondisi yang dialami warga dapat menggugah perhatian pemerintah agar segera mengambil langkah nyata untuk memperbaiki infrastruktur di Pulau Nusa Ina, Pulau Seram.

Penulis: M. Usman

Editor : Khairyah
error: Content is protected !!