titastory.id, surabaya – Provinsi Maluku memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi melalui sektor produksi dan ekspor, terutama dari hasil perikanan, pertanian, serta sumber daya alam lainnya. Namun, untuk meningkatkan kapasitas produksi dan ekspor dalam jangka panjang, diperlukan strategi yang terstruktur dan berkelanjutan.
Berikut adalah beberapa strategi pengembangan kapasitas produksi dan ekspor Maluku yang dapat diterapkan dalam jangka panjang:
Pertama adalah Penguatan Infrastruktur Dasar. Infrastruktur yang memadai merupakan fondasi penting untuk menunjang kapasitas produksi dan kelancaran distribusi.
Pemda Maluku perlu melakukan pembangunan pelabuhan dan jalur logistik karena sebagai wilayah kepulauan, akses transportasi laut di Maluku perlu diperkuat dengan memperbaiki pelabuhan serta jalur distribusi antar pulau dan ke wilayah lain di Indonesia maupun internasional.
Selain itu penyediaan listrik dan energi yang terjangkau, karena banyak wilayah di Maluku yang masih kesulitan mendapatkan akses energi yang stabil. Pengembangan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin bisa menjadi solusi jangka panjang untuk pasokan energi yang berkelanjutan.
Disamping itu penyediaan dan pembangunan fasilitas penyimpanan dan pengolahan merupakan elemen penting dimana untuk produk pertanian dan perikanan, diperlukan pembangunan fasilitas cold storage karena produk pertanian dan perikanan ini adalah barang barang yg tidak tahan lama (underable goods) disamping membangun pabrik pengolahan agar kualitas produk tetap terjaga dan memiliki nilai tambah (value added) sebelum diekspor.
Seiring dengan masalah nilai tambah maka kualitas SDM sangat menentukan kapasitas produksi dan daya saing produk ekspor Maluku sekarang dan yang akan datang. Untuk ke arah sana ada beberapa langkah yang bisa ditempuh antara lain Pendidikan dan pelatihan dimana Pemerintah daerah Maluku perlu mendorong pendidikan vokasi dan pelatihan khusus di sektor perikanan, pertanian, dan pengolahan hasil laut untuk menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan kapabel.
Di sisi lain transfer teknologi tidak dapat diabaikan karena penggunaan teknologi modern dalam proses produksi perlu ditingkatkan, baik melalui kerja sama dengan perguruan tinggi UNPATTI, POLTEK Ambon, UKIM, UNIDHAR dan lain sebagainya serta lembaga penelitian, maupun swasta yang dapat membantu proses transfer teknologi.
Peningkatan kualitas manajemen usaha terutama bagi pengusaha lokal terkait manajemen produksi, keuangan, dan pemasaran global sangat penting agar mereka bisa bersaing di pasar ekspor.
Selain itu masalah diversifikasi produk ekspor, dimana saat ini, Maluku dikenal dengan produk-produk seperti ikan dan hasil laut, untuk itu perlu ada diversifikasi komoditas ekspor untuk memperluas pangsa pasar dan mengurangi risiko ketergantungan pada satu sektor saja.
Beberapa strategi yang bisa ditempuh antara lain pengembangan sektor pertanian dan perkebunan dimana komoditas seperti pala, cengkih, dan kopi khas Maluku memiliki potensi ekspor yang besar jika dikembangkan dengan baik.
Selain ikan segar, Maluku dapat mengembangkan industri pengolahan makanan berbasis hasil laut seperti ikan kaleng, kerupuk ikan, hingga kosmetik berbasis rumput laut yang memiliki nilai jual lebih tinggi.
Eksplorasi produk pariwisata harus menjadi salah satu strategi pengembangan ekspor Maluku. Selain produk fisik, sektor pariwisata juga dapat menjadi produk ekspor dalam bentuk jasa dengan mempromosikan destinasi ekowisata laut dan budaya.
Penguatan Kerja Sama dan Akses Pasar Internasional dimana Untuk meningkatkan ekspor, perlu ada strategi terfokus untuk memperluas pasar internasional melalui peningkatan hubungan dagang internasional dimana Maluku perlu memanfaatkan perjanjian perdagangan bebas dan kemitraan ekonomi antara Indonesia dengan negara- negara lain, serta ikut serta dalam pameran dagang internasional.
Untuk mendukung semua ini maka diperlukan sertifikasi produk ekspor agar produk Maluku bisa diterima di pasar global, khususnya negara-negara maju, karenanitu sangatlah penting bagi pemerintah daerah dan pengusaha untuk mendapatkan sertifikasi internasional seperti HACCP, ISO, dan sertifikat organik untuk produk pertanian.
Selain sertifikat ekspor tapi Promosi digital harus menjadi bagian integral karena penggunaan platform digital untuk mempromosikan produk ekspor Maluku perlu diperluas, baik melalui marketplace global maupun kampanye branding produk unggulan Maluku secara digital.
Dari sisi kebijakan maka, kebijakan pemerintah daerah Maluku melalui dukungan regulasi yang tepat sangat penting untuk menciptakan ekosistem bisnis yang kondusif seperti penyederhanaan izin usaha dimana pemerintah daerah Maluku perlu memangkas birokrasi untuk perizinan usaha, terutama bagi UMKM yang berpotensi mengekspor produknya.
Selain dukungan regulasi maka insentif fiskal juga adalah langkah strategis dimana Pemerintah daerah Maluku dapat memberikan insentif fiskal seperti pengurangan pajak atau bantuan subsidi bagi industri yang berorientasi ekspor.
Sektor perikanan dan pertanian harus dikelola dengan prinsip keberlanjutan atau perlu kebijakan perlindungan lingkungan (enviromental protection). Pemerintah perlu menerapkan kebijakan ketat terkait pengelolaan sumber daya alam agar ekosistem tidak rusak dan kapasitas produksi bisa bertahan dalam jangka panjang.
Koperasi dan UMKM diharapkan memainkan peran penting dalam perekonomian lokal. Untuk itu, strategi penguatan kelembagaan koperasi dan UMKM diperlukan melalui pembiayaan usaha yang mudah. Akses modal untuk koperasi dan UMKM perlu diperluas, baik melalui lembaga perbankan maupun skema pinjaman berbasis masyarakat.
Pemerintah dan lembaga non-pemerintah dapat memberikan pendampingan teknis agar koperasi dan UMKM di Maluku lebih mampu dalam mengelola produksi, manajemen usaha, serta mengakses pasar ekspor.
Kita tahu bahwa teknologi digital dapat mempercepat proses produksi, pemasaran, hingga distribusi. Beberapa langkah yang bisa ditempuh adalah Digitalisasi rantai pasok (supply chain). Teknologi dapat dimanfaatkan untuk memantau rantai pasok mulai dari produksi hingga pengiriman, sehingga efisiensi dan kualitas dapat terjaga.
Inovasi produk berbasis teknologi: Pengembangan produk olahan yang memanfaatkan inovasi teknologi seperti bioteknologi dalam pengolahan hasil laut akan meningkatkan nilai tambah produk ekspor.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengembangan kapasitas produksi dan ekspor Maluku membutuhkan pendekatan yang komprehensif, holistik dan berkelanjutan, melalui peningkatan infrastruktur, pengembangan SDM, diversifikasi produk, penguatan akses pasar internasional, kebijakan yang mendukung, penguatan koperasi dan UMKM, serta pemanfaatan teknologi.
Maluku dapat mengoptimalkan potensinya sebagai salah satu pusat ekonomi maritim Indonesia yang berdaya saing di pasar global. Strategi jangka panjang ini tidak hanya akan memperkuat perekonomian Maluku, tetapi juga mendorong kesejahteraan masyarakat setempat.
Penulis adalah Ekonom dan Konsultan Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Publik
Discussion about this post