TITASTORY.ID- Persoalan dugaan intimidasi di atas KMP Labobar direspons, manajemen media Patroli. Lois Gerald, pimpinan redaksi media Patroli Group, kepada titastory.id yang diteruskan pimpinan media Patroli, rabu (01/03/2023). Dalam sanggahannya Gerald dalam pesan WhatsApp memastikan bahwa M. Atar adalah wartawan Remi media koran Patroli Group. Bahkan pimpinan media Patroli Group ini juga menegaskan jika wartawannya melakukan hal -hal di luar koridor tugas jurnalis untuk dapat dibuktikan dan akan diambil tindakan.
” M. Atar, resmi adalah wartawan Media Patroli Group, dan jika terbukti melakukan hal – hal di luar tugas jurnalis untuk dapat dibuktikan,” ungkapnya dalam rilis yang diterima media ini. Saat yang sama Gerad juga membantah bahwa medianya itu sudah tidak beroperasi alias tutup.
” Kami minta buktikan kalau media kami sudah tutup. Bahkan kami sudah lakukan klarifikasi dengan saudara Didi Sungkono dan beliau katakan mis komunikasi,” jelas Gerald yang diterima melalui pesan WhatsApp Didi Sangkono yang pernah dikonfirmasi pada berita sebelumnya.
Selain itu, Gerad juga menegaskan perusahaan media ini adalah badan hukum yang sah dan khusus serta terdaftar di SPRI atau serikat pers Indonesia bukan usaha lain.
” Penjelasan ini sebagai bentuk penegasan atas penjelasan Didi Sungkono terkait badan hukum badan hukum Media Patroli Media Group,” jelas Gerad yang diterima media ini.
Lebih lanjut, Gerad juga menekankan bahwa hingga saat ini medianya masih beraktivitas dan memiliki karya – karya jurnalis seperti Koran patroli. Com ( cetak), online , koranpatrolixp. Com, patrolisulut, com, patrolibali. Com, hariannewspapua. Com.
“Itulah group kami. Bisa buka di google ada berita terbaru tiap hari. Jadi jangan asal muat tanpa klarifikasi. Sesama media kita junjung tinggi UU. RI. No. 40/1999, jangan cemarkan nama baik media,” harapnya.
Sebelumnya diberitakan, M. Atar bersama sejumlah rekannya diduga melakukan intimidasi terhadap sejumlah pedagang asongan yang mengais rezeki di atas KMP Labobar rute dari Papua ke Kota Ambon.
Kejadian ini pernah dilaporkan ke Aparat Berwajib yakni Kepolisian Polsek Pelabuhan Yos Sudarso namun masalah ini tidak dilanjutkan.
Salah satu anak dari korban intimidasi yang diwawancarai beberapa waktu menerangkan bahwa orang tuanya menerima dugaan intimidasi, bahkan untuk hal tersebut dirinya pun menunjukkan kartu pers.
Menurut F anak dari korban intimidasi di atas KPM Labobar menerangkan selain mengaku sebagai jurnalis. Oknum ini ” kata sumber”, juga bertindak sebagai opsi, yaitu sosok yang oleh sumber adalah orang yang juga melakukan penagihan tiket kepala penumpang yang tak sempat membeli tiket, dan diduga sering melakukan tindakan kepada sesama pedagang asongan, lantaran oknum ini juga menjajal jualan di atas kapal penumpang tersebut.
” Masalahnya adalah soal ancaman, “ungkap anak dari sosok ibu yang menjadi korban dugaan intimidasi.
Dia juga menerangkan, masalah ini telah dilaporkan ke pihak Polsek Pelabuhan Yos Sudarso, hanya saja tidak ada tindakan, dan pihak pelapor tidak merasa puas. (TS 02)
Discussion about this post