TITASTORY.ID- Siswa SMA Lentera Harapan Ambon Vionileva Mersy Lessil, meraih juara 1 dalam Lomba Pidato Pancasila yang diselenggarakan oleh Gerakan Siswa Kristen Indonesia (GSKI) Provinsi Maluku.
Hal tersebut diumumkan Leunard Heppy Lelapary sebagai ketua dewan juri dalam pelaksanaan lomba pidato yang diikuti seluruh peserta secara daring, Sabtu (5/6).
Dari hasil penilaian tersebut , juara ke 2 diraih oleh Putri Gracia Siahaya asal SMA Siwalima Ambon, juara 3 SMK Negeri 6 Ambon Agnesia Sahulata.
Disusul, harapan I Hardi Hareva asal SMK Negeri 5 Ambon, harapan II Sherly Kanety asal Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) dan harapan III Manurgara Ohorella dari Maluku Tengah.
Selain itu , Lelapary menjelaskan, Pengurus DPD GSKI Maluku dan dewan juri juga menetapkan tiga juara favorit berdasarkan like terbanyak di akun IG GSKI Maluku pada setiap postingan video peserta, yaitu favorit 1 Staner Luther Imbing (SBB), favorit 2 Beatrix Suikenu (MBD) dan favorit 3 Maria Batlayeri (KKT).
Adapun dewan juri lainnya, Vica Saiya, akademisi fakultas hukum Unpatti dan Joan Clara Tekken, puteri Indonesia Maluku tahun 2020, pihaknya kata Lelapary memberi catatan penting bagi peserta lomba diantaranya teknis dan materi pidato sangat baik, namun hanya sedikit yang menggunakan dinamika dan ekspresi.
“Dinamika dan ekspresi kurang. Padahal dalam berpidato itu sangat penting. Itu yang didapat. Tapi ini jadi pengalaman baru. Kami hargai semua upaya adik-adik pelajar bahkan mengatur latar belakang panggung dan podium. Kedepan kita akan lakukan penilaian terhadap unsur pendukung seperti itu,” terangnya.
Sebelumnya, Plt kepala dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi Maluku Insun Sangadji mengapresiasi lomba pidato online antar pelajar SMA/SMK se-derajat dalam rangka hari Pancasila yang diinisiasi DPD GSKI Maluku karena menumbuhkan semangat cinta dan implementasi nilai Pancasila meski dimasa Pandemi Covid-19.
“Kegiatan ini memiliki nilai strategis karena bersamaan dengan upaya pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek untuk semakin mengokohkan pembentukan profil pelajar Pancasila melalui program Merdeka belajar,” tandas Insun secara virtual dari ruang kerjanya.
Sementara Ketua DPD GSKI Maluku Hengky Ricardo Pelatta merasa bangga karena pihaknya mampu melahirkan 72 duta pancasila baru di Maluku, meski ditengah kondisi Covid-19 dan perjalanan DPD GSKI Maluku yang baru dimulai pasca vakum cukup lama.
Dikatakan, ini kegiatan pertama pengurus GSKI Maluku dan akan jadi evaluatif untuk tahun-tahun kedepan agar dipersiapkan secara baik. Sebab diharapkan lomba pidato Pancasila akan jadi momentum tahunan GSKI, yang bisa saja dimulai dari kabupaten/kota jika telah terbentuk kepengurusan DPC GSKI.
“Semoga lomba ini dapat menjadi sarana peningkatan kapasitas pelajar Maluku tentang public speaking, skill berpikir dalam menyusun argumentasi didalam naskah pidato dan menumbuhkan rasa percaya diri para pelajar untuk tampil baik dihadapan publik,” harap anggota DPRD Maluku asal dapil KKT-MBD itu.
Ditegaskan Pelatta, implementasi dari roh dan nilai pancasila di Maluku harus diwujud nyatakan. Karena secara historis sudah sejak dahulu adat istiadat, budaya di Maluku sudah mencerminkan esensi Pancasila itu sendiri.
“Kewajiban kita untuk menunjukan kepada Indonesia dan dunia bahwa kehidupan yang mencerminkan Pancasila di Maluku harus jadi role model eksistensi Pancasila. Hal ini harus dimulai sejak dini dari pelajar SMA/SMK,” tandasnya.
(TS-04)
Discussion about this post