Siaga Nataru, Basarnas Maluku Kerahkan 120 Personel di Titik Rawan

20/12/2025
Keterangan gambar: Pengecekan personil dan peralatan untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru, Foto: Ist

Ambon, — Menyambut lonjakan mobilitas masyarakat pada perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Maluku menetapkan status Siaga Khusus dengan mengerahkan 120 personel rescuer di seluruh wilayah kepulauan Maluku. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi potensi kecelakaan, bencana, dan kondisi darurat yang kerap meningkat selama masa libur panjang.

Status siaga khusus ini akan berlangsung selama 15 hari, terhitung mulai 20 Desember 2025 hingga 3 Januari 2026. Selama periode tersebut, Basarnas memfokuskan kesiapsiagaan pada jalur transportasi laut, udara, darat, serta kawasan wisata yang diprediksi mengalami peningkatan kunjungan signifikan.

Kepala Basarnas Ambon, Muhamad Arafah, menegaskan bahwa operasi siaga Nataru tahun ini difokuskan pada kecepatan respons dan pemerataan kekuatan personel di wilayah rawan.

Keteranga gambar: Apel siaga khusus Basarnas Ambon jelang Natal dan tahun baru, Foto: Ist

“Tujuan utama dari siaga ini adalah mempercepat response time pertolongan. Aktivitas masyarakat meningkat drastis saat Nataru, sehingga risiko kecelakaan dan keadaan darurat juga ikut meningkat,” ujar Arafah di Ambon, Jumat (19/12/2025).

Untuk menjangkau wilayah Maluku yang didominasi lautan dan pulau-pulau kecil, Basarnas menyebar personel di sejumlah titik strategis. Dari total 120 personel, sebanyak 86 orang ditempatkan di Kantor Basarnas Ambon sebagai pusat kendali operasi. Sisanya disiagakan di pos-pos daerah, yakni 7 personel di Kepulauan Aru, masing-masing 6 personel di Namlea dan Seram Bagian Timur, serta 5 personel di masing-masing pos Tual, Saumlaki, dan Banda.

Penyebaran ini dirancang untuk memastikan tidak ada wilayah yang kosong dari pengawasan, terutama daerah-daerah dengan lalu lintas penumpang laut yang tinggi dan akses evakuasi yang menantang.

Selain personel, Basarnas Maluku juga menyiagakan armada laut dan darat secara maksimal. Untuk operasi di perairan, Basarnas mengandalkan KN SAR 242 Bharata, didukung sejumlah Rigid Buoyancy Boat (RBB), Rigid Inflatable Boat (RIB), serta rubber boat yang dapat bermanuver cepat di perairan sempit maupun pesisir.

Sementara untuk operasi darat, berbagai kendaraan telah dipastikan siap digunakan, mulai dari rescue car, kendaraan taktis, hingga motor trail dan ATV untuk menjangkau medan sulit dan kawasan wisata alam.

Fokus di Bandara, Pelabuhan, dan Lokasi Wisata

Selama masa siaga, personel Basarnas akan ditempatkan secara menetap maupun melakukan patroli rutin di titik-titik yang dinilai rawan, antara lain bandara, pelabuhan laut, penyeberangan ferry dan speedboat, serta lokasi wisata favorit yang diperkirakan dipadati pengunjung.

Basarnas juga bergabung dalam posko terpadu Nataru bersama TNI, Polri, BMKG, dan instansi terkait lainnya untuk memastikan koordinasi berjalan efektif jika terjadi kondisi darurat.

Mengakhiri keterangannya, Muhamad Arafah mengimbau masyarakat Maluku agar tidak mengabaikan aspek keselamatan selama bepergian di masa libur akhir tahun.

“Kami mengajak masyarakat untuk selalu waspada, mematuhi standar keselamatan, dan rutin memantau informasi cuaca terkini sebelum melakukan perjalanan, baik melalui jalur darat, laut, maupun udara,” katanya.

Basarnas menegaskan komitmennya untuk hadir dan sigap selama masa Nataru, guna memastikan keselamatan masyarakat tetap terjaga di tengah meningkatnya aktivitas liburan dan perayaan akhir tahun.

Penulis: Christin Pesiwarissa
error: Content is protected !!