titastory, Ambon – Setelah tujuh hari pencarian tanpa hasil, Basarnas resmi menghentikan operasi pencarian terhadap Jersy Markus, nelayan Desa Amahusu, Kota Ambon, yang hilang saat pergi menyalakan lampu rompon di laut pada 1 Maret 2025.
Jersy, pria berusia 39 tahun, berangkat menggunakan perahu pada pukul 18.00 WIT. Namun, hingga pukul 22.00 WIT, ia tak kunjung kembali. Keluarga yang cemas berinisiatif mengecek ke lokasi rompon, tetapi kepanikan melanda saat mereka mendapati perahu itu kosong—Jersy tidak ada di sana. Malam itu juga, warga sekitar berusaha mencari, tetapi lautan tetap sunyi tanpa jejak.
Pada 2 Maret dini hari, Tim Rescue Basarnas Ambon segera dikerahkan. Selama tujuh hari, pencarian terus dilakukan bersama tim gabungan dari berbagai unsur, termasuk Polairud Polda Maluku, Bakamla, Babinsa 1504, Polsek Nusaniwe, PMI, dan masyarakat Amahusu. Namun, laut seakan menutup rapat keberadaan Jersy.
Setelah evaluasi bersama keluarga, pencarian resmi dihentikan. “Kami telah berusaha semaksimal mungkin, tetapi hingga hari ketujuh, tidak ada tanda-tanda keberadaan korban,” kata Kepala Basarnas Ambon, Muhamad Arafah. Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa jika ada tanda-tanda baru terkait korban, operasi SAR akan dibuka kembali.
Keluarga Jersy hanya bisa pasrah, meski harapan itu belum sepenuhnya padam. Mereka mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim yang telah berupaya selama sepekan terakhir. Sementara itu, laut Ambon tetap menyimpan misterinya, membawa pertanyaan yang belum terjawab tentang ke mana Jersy Markus pergi.
Penulis: Redaksi
