TITASTORY.ID, – Aksi preman berupa insiden pengeroyokan yang diduga dilakukan sejumlah pemuda terhadap pegawai honorer, yang bekerja sebagai sopir mobil ambulance pada Pusat Pelayanan Masyarakat (Puskesmas) Benteng, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon akhirnya dilaporkan ke Polresta Ambon sejak Maret 2023. Sayangnya laporan ini diduga kuat belum ditangani serius oleh pihak berwajib.
Diduga, karena kecewa dengan penanganan laporan yang lambat, Insiden pengeroyokan yang terjadi pada tanggal 2 Maret 2023 itu pun diviralkan melalui akun tiktok milik @jenifersahanaya beberapa waktu lalu.
Padahal insiden yang dirasakan korban atas nama Decson Defon Tentua, pekerjaan honorer, alamat Jalan Air Besar Lorong Teratai , Baguala Kota Ambon, telah melayangkan ke aparat berwajib atas dugaan kekerasan bersama terhadap orang, yang terjadi pada kamis, 02 maret 2023 pukul 21.30 Wit dengan terlapor Helmi Tandigoa Cs yang diterima oleh petugas SPKT Polresta Ambon, dan Pulau Pulau Lease, Ipda. Janete.S.Luhukay.
Informasi yang diterima media ini, insiden kekerasan bersama ini diduga dipicu oleh kesalahpahaman lantaran korban yang juga adalah pelapor sempat melarai sejumlah pemuda untuk tidak memarkirkan kendaraan di depan pintu masuk Puskesmas Benteng.
Lantaran merasa bahwa korban, pekerjaan honorer yang mengemudikan Mobil Ambulance yang disiagakan di Instalasi kesehatan tersebut bukan merupakan warga di lokasi tersebut (Kelurahan Benteng-red) Tandigoa dan rekan rekannya pun mengambil langkah tidak etis dengan menerobos pintu kaca Puskesmas. Korban yang berada di dalam ruangan Puskesmas itu pun sempat berkomunikasi dengan salah satu pemuda berambut gondrong dan mengenakan singlet berwarna hitam, hingga akhirnya terjadilah pengeroyokan.
Dari video viral melalui akun tiktok, memperlihatkan adanya saling dorong antara para pelaku dengan petugas Puskesmas yang didominasi perempuan, hingga akhirnya korban pun jadi bulan bulanan sejumlah pemuda yang diduga sering mankal dan tinggal di seputaran Puskesmas Benteng, Nusaniwe, Kota Ambon.
Sumber kepada titastory.id yang meminta namanya dirahasiakan menerangkan insiden ini terjadi karena adanya salah paham, karena para pemuda yang adalah pelaku pengeroyokan tidak terima karena dilarang. Hingga berita ini dipublis, pihak Polresta Ambon belum dapat dikonfirmasi terkait perkembangan laporan yang telah dilakukan maret bulan kemarin.
Informasi yang diterima kabarnya sudah dilakukan perdamaian, yang dimediasi damai oleh salah satu Jurnalis di Kota Ambon di mana para pelaku sempat berjumpa dengan Sekretaris Kota Ambon yang didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon. Namun informasi yang diperoleh proses hukum bakal tetap berjalan. (TS 02)
Discussion about this post