titastory.id, bula– Rapat terbuka rekapitulasi suara Kecamatan Pulau Gorom, Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku diwarnai kericuhan antara saksi pasangan calon bupati dengan panitia pemungutan suara, Rabu (4/12) malam. Kericuhan itu terjadi sesaat setelah salah satu saksi mengajukan keberatan terhadap hasil rekapitulasi desa Aroa kataloka, dimana diduga desa tersebut menggelembungkan suara salah satu pasangan tertentu.
Protes tersebut kemudian tidak diindahkan ketua PPK Rahman Gurium saat memimpin sidang bahkan nyaris baku hantam. Akibatnya, massa yang berada di luar gedung mulai memanas.
Beruntung aparat kepolisian yang mengawal jalannya sidang rekapitulasi bertindak cepat dan melerai saksi dan ppk, sehingga sidang pun ditunda.
Ketua tim PAM MATWIL kecamatan Pulau Gorom, AKP Sanusi Tianotak, mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpancing dengan isu-isu miring.
Kami himbau kepada masyarakat agar tidak terpancing dengan situasi rapat pleno,” ujarnya.
Mengingat situasi yang tidak kondusif di Pulau Gorom, kata dia, Kapolres Seram Bagian Timur, AKBP Agus Nugroho telah berkoordinasi dengan KPU Seram Bagian Timur untuk memindahkan lokasi rapat ke Kota Bula demi menjaga keamanan.
“Kapolres telah berkoordinasi dengan Ketua KPU, ketua kpu datang dan semua logistik dibawa ke kota Bula, untuk dilaksanakan pleno,” tegas Tianotak
Hingga saat ini, rapat pleno Pulau Gorom masih diskorsing sembari menunggu Ketua KPU untuk selanjutnya dilaksanakan di ibu kota kabupaten. (TS-06)
Discussion about this post