Ribuan Warga Mengungsi Akibat Operasi Militer di Puncak Papua, Puluhan Rumah Dibakar

07/07/2025
Warga dari kampung Gilini dan kampung Manggume yang harus mengungsi menghindari konflik antara TNPPB dan Milter Indonesia. Foto: ist

titastory, Ilaga – Konflik bersenjata antara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) dan aparat TNI-Polri kembali menelan korban. Ribuan warga sipil dari Distrik Omukia dan Gome Utara, Kabupaten Puncak, Papua, terpaksa mengungsi ke Distrik Ilaga akibat operasi militer intensif sejak 1 Juli 2025.

Juru Bicara Nasional Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Ogram Wanimbo, menyebutkan bahwa sedikitnya 2.500 warga kini hidup dalam tenda-tenda darurat di sepanjang jalan Distrik Ilaga. Mereka meninggalkan kampung halaman karena situasi keamanan yang tidak kondusif.

“Rakyat mengungsi di pinggir jalan Distrik Ilaga demi mencari perlindungan. Ini akibat konflik berkepanjangan antara TPNPB dan militer Indonesia,” kata Ogram, Senin, 7 Juli 2025.

Warga Distrik Gome Utara yang mengungsi akibat operasi militer. Foto: Ist.

Dalam keterangannya, Ogram juga menyebutkan bahwa 21 rumah warga dibakar, dua warga sipil luka-luka, dan satu orang dilaporkan meninggal dunia dalam insiden kontak tembak. Gelombang pengungsian terjadi secara besar-besaran pasca operasi militer yang berlangsung di sejumlah kampung sejak awal bulan.

“Akibat operasi militer yang masif, warga memilih menghindari wilayah konflik dan mencari tempat aman di luar kampung,” ujarnya.

Situasi di lokasi pengungsian juga memprihatinkan. Menurut Ogram, sejumlah warga dilaporkan jatuh sakit, diduga karena kondisi tenda yang tidak layak dan kurangnya akses terhadap fasilitas kesehatan dan kebutuhan dasar.
“Operasi militer ini telah menimbulkan dampak buruk, terutama bagi kelompok rentan seperti perempuan dan anak-anak. Banyak yang kini menderita sakit,” tegas Ogram.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak aparat keamanan maupun pemerintah daerah terkait kondisi para pengungsi di Ilaga.

Penulis: Johan Diamanmona
error: Content is protected !!