titastory.id, piru – Hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat mengakibatkan ribuan rumah terendam banjir, Rabu (10/7) pagi sekitar pukul 07.00. Kondisi banjir terparah terjadi di lima kecamatan di Kabupaten bertajuk Saka Mese Nusa itu.
Banjir yang terjadi diduga akibat Daerah Aliran Sungai (DAS) tidak mampu menampung debit air sehingga meluap dan menerobos masuk ke permukiman warga.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam rilisnya menyebutkan lima kecamatan terdampak adalah Kecamatan Kairatu, Kecamatan Kairatu Barat, Kecamatan Inamosol, Kecamatan Huamual dan Kecamatan Huamual Belakang. Rata rata tinggi permukaan air mencapai 50 cm.
Data BNPB sebanyak 1.938 jiwa dan 562 rumah terdampak. Diantaranya 8 jiwa harus mengungsi.
Selain itu, bencana juga menyebabkan 1 unit fasilitas kesehatan terendam air, 3 jembatan antar desa jebol sehingga akses transportasi dan aktivitas perekonomian dan sosial masyarakat terganggu.
Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam rilisnya menjelaskan bencana yang terjadi karena meluapnya sejumlah sungai yang tersebar di lima kecamatan di Kabupaten SBB setelah wilayah itu diguyur hujan selama beberapa hari.
“ Hujan mengakibatkan sungai meluap sehingga terjadilah banjir di kawasan dimaksud,” Katanya.
Sementara itu, sesuai laporan peringatan dini yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, wilayah Kabupaten SBB, Maluku masih berpotensi terjadi hujan lebat dengan dengan status waspada.
Dia mengatakan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten SBB dalam kaitan dengan monitoring pendataan, termasuk koordinasi lintas sektor dengan aparat setempat, khusus di lokasi terdampak. Hal ini penting untuk mengantisipasi kemungkinan dampak lanjutan. (TS-01)
Discussion about this post