Puluhan rumah warga di Kecamatan Waesama Kabupaten Buru Selatan Provinsi Maluku, rusak parah setelah diterjang putting beliung.
Peristiwa ini mengakibatkan sedikitnya dua puluh rumah warga rusak parah. Bencana ini terjadi di dua Desa yakni Desa Waeteba dan Desa Waesili.
Informasi diperoleh media ini menyebutkan bahwa, sedikitnya lima rumah milik warga di Desa Waetaba mengalami rusak parah akibat dihantam angin puting beliung disertai hujan dan hantaman gelombang laut, selasa (7/9/2021)sekira pukul 13.00 WIT.
Desa Waeteba dan Waesili dari sekian banyak desa di kabupaten Buru Selatan yang berada di wilayah pesisir yang terdampak bencana tersebut.
Selain Desa Waeteba, masyarakat di Desa Waisisil juga mengalami bencana, kurang lebih ada belasan rumah yang mengalami kerusakan.
Total rumah warga yang rusak di dua desa itu yang dihimpun, berkisar berjumlah 20 buah yang rusak akibat terjangan angin dan abrasi gelombang laut pada pukul 16.00 WIT.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buru Selatan Awad Mahulauw saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut.
“Iya benar, kejadiaan di dua desa tersebut,” kata Kepala BPBD Kabupaten Buru Selatan, Awad Mahulauw.
Dikatakan, pihaknya telah berupaya untuk memberikan tanggap darurat kepada masyarakat, namun upaya tanggap darurat oleh BPBD terhambat dikarenakan tinggi gelombang.
“Kami akan menindaklanjuti secepatnya. Saya sudah perintahkan staf untuk mengecek, dan benar informasi tersebut. Besok kita ke lokasi dan akan menindaklanjuti persoalan ini,” ujarnya.
Dikatakan lanjut, warga yang rumahnya mengalami rusak parah sementara mengungsi di rumah-rumah tetangga dan kerabat mereka. Dikatakan seraya bersyukur, dalam peristiwa bencana alam ini, tidak ada korban jiwa dalam bencana alam itu.
Jelasnya mengatakan, rumah warga Desa Waeteba yang rusak akibat tiupan angin puting beliung milik keluarga Samer Go, keluarga Recap Ely, keluarga Efendy Rumbia, keluarga Lapinanda Tomia dan keluarga Ajo Buton.
Wakil Bupati Buru Selatan Gerson Selsily telah menginstruksikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Darah (BPBD) dan Dinas Sosial untuk memberikan bantuan kepada masyarakat korban bencana alam di Desa Waesili dan Desa Waeteba Kecamatan Waesama.
Dikatakan, bantuan tanggap darurat dari pemerintah daerah suda diberikan berupa makanan, tenda dan kesehatan serta perlengkapan lainnya. Selsily sampaikan itu kepada media ini di ruang kerjanya, kamis (8/9).
Selsily mengatakan, saat ini kondisi alam (cuaca) di Buru Selatan, dimana sejak kemarin dan beberapa bulan lalu bencana alam merupakan suatu ancaman bagi masyarakat di wilayah Buru Selatan.
“Beberapa titik yang terjadi seperti di Desa Waesili terjadi abrasi pantai yang mengakibatkan lebih dari 20 buah rumah mengalami dampak (rusak) yang luar biasa. Dan masyarakat harus perlu adanya penanganan serius oleh pemerintah daerah,” jelas Selsily.
Mantan Wakil Ketua DPRD Buru Selatan ini mengatakan, selain itu juga ada terjadi musibah angin puting beliung yang mengakibatkan lebih dari 5 rumah (kepala keluarga) di desa Waeteba yang mengalami (rumah rusak) persoalan.
“Juga ada kurang lebih ada delapan rumah yang didalamnya ada 13 kepala keluarga di desa Waesoar yang terendam banjir dan mengakibatkan rumah mereka hanyut. Peristiwa bencana alam ini menjadi tanggung jawab dari pemerintah daerah,” sebut Selsily.
Ketua DPC Partai Demokrat Buru Selatan ini katakan, telah dilakukan kordinasi dengan Dinas Sosial dan diperintahkan untuk segera turun ke masyarakat yang terkenah musibah untuk memberikan bantuan bahan makan lebih terdahulu serta selimut dan lain-lainnya.
“Begitu juga untuk Desa Waeteba, kami juga telah instruksikan untuk segera memberikan bantuan kepada masyarakat dan masyarakat yang terkenah banjir di Desa Waesoar,” jelas Selsily.
Jelasnya lagi bahwa instruksi kepada Dinas Sosial, juga kepada BPBD agar secara kontinyu melakukan monitoring terhadap kondisi masyarakat di wilayah tersebut dan wilayah lainnya di Buru Selatan.
“Sehingga dilakukan penanganan segerah dalam memberikan bantuan-bantuan kemanusiaan, baik tenda, makanan, tempat tidur dan kesehatan,” jelas Selsily.
Wakil Bupati menghimbau kepada masyarakat terkait kondisi cuaca yang sangat ekstrim termasuk abrasi pantai, himbau Selsily bagi masyarakat yang tinggal di bantaran sungai, pesisir pantai, lereng gunung agar selalu berhati-hati dan waspada.
“Bagi masyarakat yang tinggal di bantaran kali, daerah aliran sungai agar berhati-hati, kalau boleh menjauh dari kali disaat musim hujan yang sewaktu-waktu mengancam keselamatan,” pinta Selsily.
Selain itu sambung Selsily, himbauan juga kepada para nelayan. Dikatakan bahwa dirinya juga mendapat informasi dari BMKG terkait tinggi gelombang di wilayah perairan pulau Buru.
“Kami berharap kepada para nelayan kalau boleh jangan melaut dulu, mengurangkan niat ke laut karena kondisi cuaca ekstrem. Gelombang, hujan dan angin kencang dapat mengancam jiwa dan keselamatan,” ujar Wakil Bupati.
Kepala Dinas Sosial, Vicktor Lesnussa mengatakan, terdapat 23 kepala keluarga yang terkenah musibah bencana 28 kepala keluarga. Sebut Lesnussa, 23 keluarga di Desa Waesili dan 5 keluarga di desa Waeteba.
“Kami suda berikan bantuan makanan, bantuan tenda, tempat tidur dan bantuan kesehatan. Kami bersama Badan penanggulangan bencana sama-sama suda berikan bantuan,” ujar Lesnussa.
Penulis : Asma Kasih
Editor : Redaksi
Discussion about this post