TITASTORY.ID – PT. Pertamina (Persero) nyatakan siap membantu negara mencapai optimasi devisa. Kesiapan PT Pertamina Persero tersebut akan diwujudkan pada sektor perikanan, khususnya pada program Pemerintah yaitu Maluku Lumbung Ikan Nasional (MALIN).
Hal ini diungkapkan, Komisaris Utama PT Pertamina, (Persero) Basuki Tjahaja Purnama dalam rilis yang diterima Titastory.id, saat dirinya melakukan kunjungannya di Integrated Terminal Waiyame, Ambon, Senin (01/11), dan didampingi oleh Anggota Komite Nominasi & Remunerasi Dewan Komisaris PT Pertamina (Persero), Nina Insania dan Sobri Effendi, serta Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Subholding & Commercial Regional Papua Maluku, Yoyok Wahyu Meniadi, dan jajaran Pekerja Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Waiyame.
Dijelaskan, Basuki, salah satu tugas utama Pertamina adalah optimasi devisa, termasuk dukungan untuk meningkatkan devisa di sektor perikanan. Pertamina bisa bekerja sama dengan Pemerintah Daerah sehingga armada kapal tangkap ikan dapat melakukan pengisian BBM di SPBU Pertamina, termasuk diwajibkan mencatatkan ikan yang mereka tangkap di wilayah Indonesia sebelum di ekspport.
” Pertamina dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah, sehingga nelayan dalam hal ini pemilik kapal tangkap dapat mengisi BBM di SPBU Pertamina, termasuk sebelum ikan hasil tangkap di ekspport mestilah dilakukan pencatatan jenisnya,” terang Basuki.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mendorong agar Manajemen di wilayah Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara meratakan lapangan tanding bagi siapa pun untuk bermitra dengan Pertamina lewat SPBU, SPBE, Pertashop, maupun agen LPG. Khususnya, SPBU Nelayan di wilayah Maluku untuk turut mendukung program MALIN di Bumi Raja-Raja ini.
Sementara itu, Region Manager Supply & Distribution, Ibnu Halley menuturkan, Pelayanan BBM untuk sektor perikanan sejauh ini telah dijalankan Pertamina. Sebanyak 5 SPBU Nelayan sudah beroperasi di Maluku. Sementara itu enam unit lainnya masih dalam proses pembangunan.
“SPBU Nelayan ini memiliki volume 612 KL untuk gasoline dan 800 KL gas oil per bulan, sehingga diharapkan dapat melayani kebutuhan BBM untuk armada kapal tangkap ikan, sehingga terdapat tiga pelabuhan perikanan di Maluku dan Maluku Utara, yaitu Ambon, Tual dan Ternate” ujarnya.
Ditegaskan, dengan sistem export ikan yang harus melewati Kota Surabaya, namun dirinya ingin agar ikan hasil tangkap di Laut Maluku dapat di ekspport langsung ke Negara Australia, Timur Tengah, Eropa, Asia Timur dan Amerika. Sehingga dirinya berharap , pelayanan Kapal Nelayan dapat dukungan dari pusat, baik secara regulasi maupun sarana dan prasarana. (TS 02)
Discussion about this post