TITASTORY.ID, – Proyek sumur bor di Dusun Mahia, Negeri Urimesing, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon diduga tidak tuntas alias mandek, lantaran proyek tersebut belum dinikmati masyarakat Dusun Mahi.
Dari berbagai sumber, terindikasi proyek milik Balai Wilayah Sungai Maluku dengan nilai anggaran jumbo tersebut diduga merupakan proyek orderran salah satu orang dekat pejabat utama di Maluku berinisial AT.
Penelusuran media ini ke kawasan proyek, terindikasi lokasi proyek telah ditinggalkan pihak pekerja dalam kondisi tidak tuntas. Lantaran di lokasi pengeboran kelihatan ujung pipa untuk penyalur air tidak tersambung dengan instalasi pada sumber pengeboran.
Tidak hanya itu, di lokasi tidak terlihat instalasi listrik, yang ada tiang dilengkapi dengan kotak berwarna hijau hitam yang diduga adalah panel untuk tenaga listrik. Sementara pada titik pengeboran ditutupi dengan bahan plastik warna biru yang diduga adalah terpal yang sudah di potong.
Di sampingnya terdapat tandon (profil tank berwarna kuning-red), di dekatnya terdapat beberapa jenis pipa besi yang diletakan di lokasi.
Sementara itu, kepada media ini, sejumlah masyarakat yang ditanya terkait pekerjaan proyek tersebut dengan lugas mengatakan mereka kerja tapi masyarakat tidak menerima air.
” Mereka kerja tetapi air tidak kami nikmati,” ungkap beberapa ibu – ibu yang menolak menyebutkan nama.
Sementara itu, informasi yang berhasil di himpun, pekerjaan proyek sumur bor di Kawasan Dusun Mahia sudah mengalami perpindahan titik pengeboran berkali kali. Bahkan diduga pemilik proyek diduga tidak berada di lokasi pengeboran terakhir.
Menurut salah satu tokoh masyarakat Dusun Mahia yang meminta namanya di rahasiakan mengatakan titik pengeboran untuk mendapatkan air bersih sudah berpindah beberapa kali. Terakhir mereka sudah mendapatkan sumber air, namun tidak layak digunakan karena airnya kotor.
” Memang terjadi beberapa kali pindah lokasi bor, terakhir sudah ada air, hanya airnya kotor dan tidak layak digunakan,” ungkap oknum tokoh masyarakat Mahia.
Di tempat terpisah Kepala Dusun Mahia, L. Vanharling yang dikonfirmasi menyampaikan tidak bisa memberikan komentar atas pekerjaan proyek tersebut karena bukan merupakan kewenangannya. Hanya saja dia berharap dari proyek tersebut masyarakat bisa merasakannya. ( TS 02)
Discussion about this post