titaStory.id, namlea – Hujan deras yang mengguyur pulau Buru selama dua hari terakhir menyebabkan air proyek bendungan di Namlea Kabupaten Buru diterjang banjir bandang. Banjir diketahui berasal dari luapan sungai Wae Apo yang tidak dapat menahan debit air sehingga menabrak talud pembatas sungai.
Banjir bandang ini kemudian menerjang lokasi proyek pembangunan bendungan, sehingga menyebabkan ratusan pekerja terisolasi. Bahkan, banjir juga merendam sejumlah alat berat dan fasilitas proyek.
Pantauan media ini saat terjadinya banjir bandang di lokasi proyek bendungan Wae Apo, terlihat puluhan pekerja terjebak setelah banjir menerjang proyek tersebut.
“Air di bendungan Wae Apo saat itu naik secara drastis menyebabkan jembatan penghubung putus, akhirnya sebanyak 260 pekerja tidak bisa kembali ke camp dan terisolasi di lokasi pembangunan bendungan”. Kata Kapolres Buru, AKBP. Nur Rahman usai melakukan evakuasi para pekerja.
Dikatakan Kapolres, sebanyak enam puluh (60) pekerja berhasil dievakuasi dan dibawa menggunakan speadboat milik Basarnas. Sementara dua ratus pekerja lainnya masih tertahan di lokasi proyek.
Terkait hal ini, kata Nur Rahman, Polres Buru menerjunkan sedikitnya 100 personil untuk membantu melakukan proses evakuasi. Evakuasi pun dilakukan dengan fasilitas seadanya.
Awalnya, kata Kapolres, evakuasi berjalan alot akibat terkendala arus sungai yang cukup deras disertai hujan yang terus mengguyur lokasi ini. Agar bisa terhubung dengan para pekerja, tim evakuasi kemudian menerbangkan tali penghubung menggunkaan drone milik Polisi.
“60 pekerja proyek sudah kami menyeberangkan tadi, memang kami upayakan karena arus yang begitu deras jadi kami mencoba menggunakan drone untuk bisa memberikan tali sebagai alat untuk membantu penyeberangan menggunakan speadboat”, jelasnya.
Akibat peristiwa ini, kata Kapolrese, sebanyak dua ratus pekerja harus terisolasi di lokasi konstruksi akibat jembatan penghubung dari lokasi konstruksi ke lokasi mess perkantoran terputus diterjang banjir.
Selain mengisolasi pekerja, banjir juga merendam sejumlah fasilitas proyek termasuk beberapa unit alat berat yang berada dekat dengan bibir sungai.
“Banjir bandang ini juga menyebabkan sejumlah fasilitas proyek terendam banjir, beberapa alat berat seperti eksafator juga ikut terendam,” Kapolres Nur menambahkan
Akibat banjir bandang ini seluruh aktifitas pekerjaan proyek lumpuh total.
Untuk memastikan para pekerja aman dilokasi proyek, tim evakuasi telah mengirimkan bantuan Logistik untuk dua ratus pekerja yang tidak sempat dievakuasi.
Bantuan logistik diperkirakan mampu mencukupi kebutuhan komsumsi para pekerja selama kurang lebih satu minggu kedepan apabila banjir tidak kunjung surut.
“Kami bersama tim evakuasi dari unsur lain telah mengirimkan bantuan logistik kepada 200 pekerja di lokasi proyek, kami perkirakan persediaan tersebut cukup untuk kebutuhan mereka selama 1 minggu kedepan apabila banjir tidak terus terjadi” kata Kapolres Nur mengakhiri penjelasannya.
Sementara itu pihak perusahaan saat ini sedang mendata dampak kerugian yang disebabkan oleh banjir bandang yang juga merusak sebagian lokasi proyek. (TS-07)
Discussion about this post