Kairatu, Seram Barat, — Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku, kembali memunculkan masalah serius. Puluhan siswa Sekolah Dasar (SD) dan Taman Kanak-Kanak (TK) di Dusun Telaga Ratu, Desa Kairatu, diduga mengalami keracunan massal setelah menyantap menu MBG pada Senin (20/10/2025).
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.30 WIT. Tak lama setelah menyantap makanan, sejumlah siswa mulai mengeluh mual, muntah, dan pusing. Pihak sekolah dan warga kemudian segera mengevakuasi mereka ke fasilitas kesehatan terdekat.
Sebagian korban kini menjalani perawatan intensif di Puskesmas Waimital dan Puskesmas Kairatu, sementara lainnya dibawa pulang oleh orang tua setelah mendapat penanganan awal dari tenaga medis.

Kejadian ini langsung menyita perhatian publik setelah Fredy Pentury, anggota DPRD Kabupaten SBB dari Fraksi PDIP Perjuangan, mengunggah laporan dan foto kejadian ke akun Facebook pribadinya. Dalam unggahan itu, Fredy menyesalkan lemahnya pengawasan terhadap pelaksanaan program MBG yang dicanangkan pemerintah.
“Selaku wakil rakyat dari Fraksi PDIP Perjuangan, saya meminta agar Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Maluku, dan Bupati SBB segera melakukan evaluasi dan menghentikan sementara pembagian makanan bergizi kepada pelajar di Kabupaten SBB,” tegas Fredy saat dikonfirmasi, Senin malam.
Ia menduga kuat penyebab keracunan berasal dari makanan yang disajikan secara tidak higienis. Oleh karena itu, Fredy juga mendorong aparat penegak hukum untuk memeriksa penyedia jasa makanan yang bertanggung jawab atas menu yang dikonsumsi para siswa.
“Saya duga makanan yang disajikan tidak higienis, sehingga penyedia harus diperiksa aparat penegak hukum,” katanya.
Fredy juga menyampaikan apresiasi kepada para tenaga medis yang telah bertindak cepat memberikan pertolongan kepada para korban, sehingga kondisi sebagian besar siswa kini mulai membaik.
“Kami berterima kasih kepada tenaga kesehatan yang sigap menyelamatkan anak-anak,” ujarnya.
Insiden ini bukan kali pertama terjadi di wilayah SBB sejak program Makanan Bergizi Gratis dijalankan. Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah sekolah di kabupaten ini juga dilaporkan mengalami kasus serupa, meskipun penyebab pastinya belum diumumkan secara resmi.
Program MBG yang merupakan bagian dari kebijakan nasional untuk peningkatan gizi anak sekolah ini seharusnya menjadi upaya mulia negara melawan stunting. Namun, lemahnya pengawasan terhadap proses penyediaan dan distribusi makanan dikhawatirkan justru berbalik menjadi ancaman bagi kesehatan anak-anak.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kabupaten Seram Bagian Barat belum memberikan keterangan resmi mengenai penyebab pasti insiden tersebut. Polisi juga belum mengumumkan hasil pemeriksaan terhadap penyedia makanan di program MBG Desa Kairatu.