titastory, Namrole – Program makan siang gratis untuk pelajar mulai dilaksanakan di Kabupaten Buru Selatan, Maluku, dengan menyasar siswa SD dan SMP. Uji coba program ini dilakukan pada Selasa (17/12) di SD Negeri 4 Namrole dan SMP Namrole, melibatkan 315 siswa. Setiap porsi makan senilai Rp 10.000 dirancang untuk memenuhi standar gizi, termasuk menu nasi, telur, ikan, sayur, dan susu.
Program ini merupakan inisiatif yang diprakarsai oleh Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) Maluku dengan dukungan organisasi masyarakat dan pemuda setempat.
Kepala BINDA Maluku Wilayah Buru Selatan, Arman Hisamu, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memastikan kebutuhan gizi siswa dapat terpenuhi dengan anggaran yang telah ditentukan.
Arman mengatakan bahwa uji coba program berjalan sukses, tanpa kendala atau penolakan dari pihak mana pun. Ia juga menyatakan kegiatan ini menjadi langkah awal sebelum diterapkan lebih luas di wilayah Maluku, terutama setelah masa libur sekolah berakhir.
“Program ini kami rancang untuk memastikan nominal Rp 10.000 cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi siswa. Dari hasil uji coba hari ini, program berjalan lancar tanpa hambatan,” ungkap Arman.
Sementara itu, Kepala SD Negeri 4 Namrole, Rukumia Loilatu, mengapresiasi inisiatif tersebut dan berharap program ini dapat berjalan berkelanjutan. Menurutnya, pemberian makan siang gratis akan membantu mendukung pertumbuhan fisik dan kecerdasan siswa.
“Kami sangat berterima kasih kepada Presiden Prabowo dan semua pihak yang terlibat. Semoga tahun depan program ini dapat berjalan lebih baik dan lancar,” ujar Rukumia.
Program yang digagas Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming ini dinilai sukses pada tahap awal, dengan rencana pelaksanaan lebih luas di wilayah Maluku setelah masa libur sekolah usai.
Program ini melibatkan berbagai pihak, seperti organisasi mahasiswa, ormas, dan pemangku kepentingan lainnya, untuk memastikan pelaksanaannya berjalan lancar. Uji coba ini juga berfungsi sebagai evaluasi efektivitas anggaran dan pemenuhan standar gizi, dengan harapan memperluas cakupan manfaat bagi siswa di seluruh kabupaten.
Inisiatif ini mencerminkan kolaborasi antara pemerintah, BIN, dan masyarakat setempat untuk meningkatkan kualitas hidup siswa melalui akses pangan bergizi, terutama di wilayah terpencil. (TS-06)