titastory.id, jakarta – Maluku adalah Provinsi kepulauan di Timur Indonesia. Maluku sering dikatakan sebagai Negeri Raja-raja karena secara historis kultural Maluku memiliki Tatan adat yang sangat tua usianya dimana banyak Negeri yang di pimpin oleh Raja-raja berdasarkan ketentuan adat yang sudah menjadi kesepakatan bersama sejak dahulu kala.
Provinsi Maluku memiliki 11 Kabupaten Kota, 118 Kecamatan dan 1248 Negeri / Desa / Kelurahan, dimana dari jumlah tersebut 1048 Negeri /Desa / Kelurahan ada di wilayah pesisir dan sisanya 200 ada di wilayah daratan.
Secara geografis Maluku terdiri dari banyak Pulau besar dan Kecil sehingga di kenal dengan daerah Kepulauan dengan karakteristik yang berbeda satu dengan lainnya.
POSISI GEOPOLITIK MALUKU
Secara Geopolitik Provinsi Maluku posisinya di jalur strategis perairan internasional, terutama dalam konteks Selat Maluku yang menjadi penghubung penting antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Posisi ini membuat Maluku menjadi titik strategis bagi militer Indonesia untuk mengawasi perairan timur dan menjaga kedaulatan wilayah.
Pertanyaannya seberapa besar Pemerintah Provinsi Maluku dapat memanfaatkan Posisi Geopolitik ini untuk kepentingan pembangunan Maluku kedepan.
Pemda Maluku melalui Gubernur Baru anti diharapkan dapat membangun kerja sama Keamanan Regional, karena Maluku berada di kawasan yang strategis di jalur perdagangan internasional, terutama di sekitar Laut Banda dan Selat Maluku.
Pemda Maluku dapat menjalin kerja sama dengan pemerintah pusat dan negara-negara tetangga, seperti Australia dan negara-negara ASEAN, dalam bidang keamanan maritim dan pengawasan laut. Ini akan meningkatkan posisi Maluku sebagai kawasan yang aman untuk pelayaran dan perdagangan internasional.
Hal lainnya Pemda Maluku bisa menjadikan Maluku sebagai Daerah Diplomat untuk Kawasan Timur Indonesia. Maluku dapat memposisikan diri sebagai pusat diplomatik bagi kawasan Indonesia Timur, sehingga bisa menarik berbagai acara internasional atau pertemuan diplomatik. Ini dapat meningkatkan eksposur Maluku di tingkat nasional dan internasional.
Secara Geostrategis, Maluku memiliki letak yang strategis di wilayah timur Indonesia sehingga menjadi penting bagi pertahanan negara dan pengawasan jalur perdagangan.
Pemerintah Daerah Maluku dapat bekerja sama dengan pemerintah pusat terutama TNI agar bisa menempatkan pangkalan militer atau pos keamanan untuk mengawasi potensi ancaman dari negara lain, terutama karena letaknya yang dekat dengan perairan internasional.
Saya berpendapat bahwa Pemda Maluku dapat memanfaatkan posisi geostrategis ini untuk mengembangkan Infrastruktur Logistik. Karena posisinya yang strategis, Maluku dapat dikembangkan menjadi hub logistik yang menghubungkan bagian timur Indonesia dengan pusat-pusat ekonomi di bagian barat dan selatan.
Pemda Maluku dapat mendorong pembangunan pelabuhan berkapasitas besar, bandara, dan infrastruktur pendukung lainnya, yang nantinya akan menurunkan biaya logistik dan meningkatkan volume perdagangan.
Seperti yang saya katakan sebelumnya Bahwa Pemda Maluku bersama TNI membangun pangkalan Militer dan Keamanan Maritim. Hal ini Mengingat potensi ancaman di wilayah laut Indonesia Timur, Maluku dapat dijadikan sebagai pangkalan militer dan basis pengamanan laut yang dapat mendukung stabilitas kawasan.
Keberadaan pangkalan ini bisa berdampak pada peningkatan investasi karena jaminan keamanan, serta membuka lapangan pekerjaan bagi penduduk Maluku khususnya daerah yang dijadikan sebagai lokasi pangkalan militer.
Secara Geoekonomi Provinsi Maluku memiliki potensi ekonomi yang besar dan ini adalah comparative advantage Maluku berdasarkan letak geografisnya. Potensi besar SDA terutama dalam bidang perikanan dan sumber daya laut, karena kaya akan ikan dan hasil laut lainnya., karena itu pengembangan industri perikanan di Maluku dapat meningkatkan ekspor produk laut Indonesia ke negara-negara Asia-Pasifik dan membantu perekonomian lokal serta nasional.
Pemerintah Provinsi Maluku hasil Pilkada 2024 diharapkan dapat mengoptimalisasi Sumber Daya Alam (SDA) yang ada untuk kesejahteraan rakyat Maluku melalui pembangunan industri manufaktur dengan konsep hilirisasi sehingga menghasilkan economic and social benefit yang besar juga dengan tetap memastikan keberlanjutan lingkungan dan stabilitas ekonomi untuk jangka panjang.
Berkaitan dengan itu maka pengembangan industri Pariwisata Berbasis Ekologi harus menjadi fokus perhatian. Dengan potensi pariwisata alam yang besar, seperti Taman Laut Banda dan wisata budaya, Pemda Maluku dapat membangun infrastruktur pariwisata yang ramah lingkungan. Dengan promosi yang kuat, pariwisata dapat menjadi salah satu sumber pendapatan utama Maluku dan membuka lebih banyak kesempatan kerja.
Dalam proses pembangunan Maluku maka sangat diharapkan pemimpin Maluku lima tahun ke depan (2024-2029) memperhatikan aspek Geokultural Maluku. Karena Geokultural melibatkan karakteristik budaya yang khas dan dipengaruhi oleh lingkungan geografis.
Maluku memiliki keragaman budaya yang unik, termasuk tradisi maritim, seni tari, dan musik khas daerah. Letak geografis yang terdiri dari kepulauan membuat budaya Maluku berorientasi pada laut, yang tercermin dalam budaya bahari seperti tradisi kapal pinisi dan upacara adat laut. Hal ini menjadi daya tarik wisata budaya dan juga bagian dari identitas nasional.
Dengan memahami aspek-aspek ini, pemerintah dan masyarakat dapat lebih efektif mengelola dan memanfaatkan posisi Maluku untuk kepentingan nasional, baik dari segi keamanan, ekonomi, maupun kebudayaan.
GEOPOLITIJK DALAM KEBIJAKAN NASIONAL
Dengan memanfaatkan posisi geopolitiknya, Maluku dapat mengusulkan dan memperjuangkan kepada pemerintah pusat untuk menjadikan Maluku kawasan prioritas dalam kebijakan maritim nasional.
Hal ini bisa berdampak pada peningkatan anggaran untuk pembangunan daerah, khususnya untuk mendukung program pengembangan infrastruktur maritim.
Dalam kepentingan ini juga maka Maluku bisa berperan sebagai penyedia energi (termasuk energi terbarukan seperti tenaga angin dan laut) untuk mendukung ketahanan energi nasional. Dengan demikian Maluku dapat memainkan pengaruhnya dalam kebijakan ekonomi regional.
Langkah ini akan memberikan manfaat besar karena Maluku akan mendapatkan dukungan lebih dari pemerintah pusat dalam bentuk investasi dan proyek-proyek ekonomi yang berorientasi jangka panjang.
Selain itu untuk mengkoordinasikan pengembangan jangka panjang, Pemda Maluku bisa mengusulkan pembentukan badan khusus atau zona ekonomi yang berfokus pada potensi geostrategis dan geopolitik wilayah Maluku yang stabil dan berkelanjutan.
Gubernur Maluku yang baru nanti diharapkan mampu membangun kerja sama dengan
Lembaga Pendidikan dan Penelitian. Melalui kerja sama dengan UNPATTI, UKIM, POLTEK Negeri Ambon, UNIDHAR dan lembaga riset lainnya maka Pemda Maluku bisa mengembangkan pusat kajian dan inovasi di bidang maritim dan sumber daya alam, untuk meningkatkan daya saing dan menciptakan inovasi yang berkelanjutan.
Dengan strategi-strategi di atas, Pemda Maluku dapat secara optimal memanfaatkan posisi dan potensi wilayahnya untuk mencapai kestabilan ekonomi dan kekuatan politik yang berkelanjutan.**
Discussion about this post