Poles Wajah Pariwisata Maluku, Angkasa Pura Indonesia Renovasi Toilet di Pantai Liang dan Natsepa

31/12/2025
Pemberian bantuan dana untuk renovasi toilet di Pantai Natsepa, Foto: Ist

Ambon, — Upaya memperbaiki wajah pariwisata Maluku tak selalu dimulai dari proyek besar. Kadang, perubahan paling menentukan justru datang dari fasilitas paling dasar: toilet umum.

PT Angkasa Pura Indonesia melalui kantor cabang Bandara Internasional Pattimura Ambon menyalurkan bantuan renovasi toilet di dua destinasi wisata unggulan Maluku, Pantai Hunimua Liang dan Pantai Natsepa, Selasa (31/12/2025). Langkah ini menjadi bagian dari program Injourney Airports Pariwisata Berkelanjutan melalui skema Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) tahun 2025.

Total anggaran yang dikucurkan mencapai Rp55 juta, difokuskan untuk memperbaiki fasilitas sanitasi yang selama ini menjadi salah satu keluhan wisatawan.

Pemberian batuan dana untuk renovasi Toilet di Pantai Liang, Foto: Ist

Dua Pantai Ikonik, Dua Titik Intervensi

Bantuan renovasi dialokasikan secara proporsional sesuai kebutuhan dan pengelolaan wilayah. Pantai Hunimua Liang menerima dana sebesar Rp37.275.000, dengan prosesi penyerahan yang dihadiri Sekretaris Dinas Pariwisata Provinsi Maluku, Edwin Tuarlela. Sementara Pantai Natsepa memperoleh bantuan Rp17.725.000, disaksikan langsung Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Maluku Tengah, Jacob R. Wattimena.

Renovasi mencakup perbaikan struktur, kebersihan, dan kelayakan fungsi toilet umum agar memenuhi standar dasar kenyamanan pengunjung.

Fasilitas Dasar, Citra Destinasi

General Manager Bandara Internasional Pattimura Ambon, Johan Seno Acton, menegaskan bahwa kualitas fasilitas dasar sangat menentukan pengalaman wisata.

“Toilet adalah wajah pertama dan terakhir yang sering diingat wisatawan. Jika fasilitas dasar bersih dan layak, kesan terhadap destinasi juga ikut terangkat,” ujarnya.

Menurutnya, intervensi kecil namun tepat sasaran ini diharapkan berdampak pada peningkatan kenyamanan wisatawan, memperpanjang durasi kunjungan, serta mendorong perputaran ekonomi lokal.

Program ini sejalan dengan pendekatan pariwisata berkelanjutan yang tidak hanya menonjolkan keindahan alam, tetapi juga memperhatikan kebersihan, kesehatan, dan pengelolaan fasilitas publik. Pemerintah daerah menyambut baik langkah ini sebagai bentuk kolaborasi konkret antara BUMN dan daerah.

Di Maluku—yang laut, pantai, dan budaya menjadi daya tarik utama—penguatan fasilitas dasar menjadi syarat penting agar potensi wisata tidak berhenti pada foto indah, tetapi berujung pada pengalaman yang layak dan berkelanjutan.

Penulis: Christin Pesiwarissa

 

error: Content is protected !!