Pj Bupati Buru Kenalkan Mitigasi Bencana kepada Siswa di Sekolah

titastory.id, namlea – Penjabat Bupati Buru, Syarif Hidayat mengajarkan pentingnya kesiapsiagaan bencana kepada 300 orang siswa sekolah, di Kompleks SMP Negeri 45 Namlea, Minggu (27/10) kemarin. Kegiatan ini diselenggarakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buru bertajuk Pelayanan Pencegahan dan Mitigasi terhadap Bencana.

Selain itu, kegiatan ini merupakan rangkaian acara Kemah Kebudayaan yang diinisiasi oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Buru.

Pada sela pemaparannya, Syarif Hidayat tampak berinteraksi dengan peserta sambil melontarkan pertanyaan “apa itu bencana?”. Beberapa siswa berlomba-lomba untuk menjawab pertanyaan orang nomor satu di Kabupaten Buru tersebut.

“Turut mengajak semua pihak agar dapat mewujudkan sekolah aman melalui Program Satuan Pendidikan Aman Bencana,” kata PJ Bupati Buru, Syarif Hidayat.

Diduga Korupsi Pengadaan Alkes Rp9,6 Miliar, Plt Kadis Kesehatan Buru Ditahan

Kasus Kebakaran Speedboat Bela 72 di Pulau Taliabu Masuk Tahap Penyidikan

Berdasarkan data inaRisk, terdapat 405 satuan pendidikan di Kabupaten Buru yang berada pada wilayah rawan bencana.

Terkait hal itu, dia mengajak para peserta untuk mencontohi Tilly Smith, yang ketika tsunami 2004 Tilly dapat menolong ratusan orang di salah satu pantai di Thailand untuk dapat melakukan evakuasi ke tempat tinggi.

Tilly Smith adalah anak berkebangsaan Inggris berusia 10 tahun yang sedang menikmati liburan Natal bersama keluarganya ketika kejadian itu terjadi. Pengetahuan yang dimiliki Tilly berasal dari kelas geografi yang diikutinya dua mingu sebelum liburan natal dimulai.

Fretha Julian Kayadoe, Anggota Bidang Pengembangan Kapasitas Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) turut memberikan edukasi terkait kebencanaan dengan menonton film edukasi tentang bencana banjir, tanah longsor, gempa bumi dan tsunami.

Lewat edukasi secara visual itu para siswa diharapkan menjadi sahabat siaga bencana, berperan sebagai agen kesiapsiagaan bencana di lingkungan sekolah maupun tempat tinggal mereka.

“Pada kesempatan ini, FPRB juga membagikan buku saku kebencanaan kepada perwakilan peserta,” kata Fretha.