titastory.id, kepulauan aru– Bentrokan antar warga terjadi di Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku.
Berawal dari ketersinggungan beberapa pemuda yang diduga dipengaruhi minuman keras Senin malam, terjadi penyerangan terhadap warga desa Kalar-Kalar yang berada di dusun Marbali, Kecamatan Pulau-Pulau Aru, Selasa, (02/9/2024), pukul 12.00 WIT.
Dalam pertikaian yang awalnya sudah diselesaikan namun kembali membesar ini, tercatat tiga korban luka.
Peristiwa tersebut sebagai aksi balasan atas pemukulan yang diduga dilakukan terhadap seorang pemuda dari desa Samang.
Kapolres Kepulauan Aru, AKBP Dwi Bachtiar mengatakan, sudah ada ketersinggungan dari pemuda desa yang satu dan pemuda desa yang lainnya, sehingga terjadi pemukulan.
“Kurang lebihnya ada ketersinggungan para pemuda dari satu desa dan desa lainnya. Setelah yang satunya dipukul, bukan memberitahukan kepada pihak keamanan tetapi malah memberitahukan kepada teman-temannya, itu kejadian pada hari senin,” ungkapnya.
Dwi Bachtiar menambahkan, dari kejadian itu, pemuda yang dipukul mengumpulkan teman-temannya untuk membalas dendam Selasa siang. Konflik tidak meluas, karena cepat diredam aparat.
“Setelah konflik diketahui oleh aparat keamanan, massa yang berkonflik akhirnya dapat dibubarkan,” ujarnya.
Ia juga menduga ada salah sasaran, karena perselisihan antara desa Ujir dan Kalar-Kalar menimbulkan korban dari Desa Samang yang tidak terlibat.
Dari kejadian tersebut, kata Kapolres, tiga korban luka terkena senjata tajam. Mereka adalah Elson Benamen dari desa Kalar-Kalar, Roy Benamen dari desa Kalar-Kalar, Subari Walay dari desa Ujir.
Saat ini dua orang korban yang masih di rawat dirumah sakit, sedangkan salah satunya yang sudah dizinkan pulang, sudah diantarkan oleh anggota Polres.
Dwi Bachtiar menyatakan kondisi saat ini sudah terkendali. Patroli dilakukan oleh personil, sekaligus penjagaan di sejumlah titik. Tokoh-tokoh dari kedua desa yang berkonflik juga sudah dipertemukan.
“Malam ini setelah mereka sudah berunding, direncanakan besok akan dilakukan mediasi untuk penyelesaian,” ujarnya.
Salah satu pemuda dari desa Kalar-Kalar, Herman Benamen menjelaskan, konflik i terjadi di dua tempat, awalnya di kawasan Marbali, dan berpindah ke kompleks lorong shangrila, jalan Ali Moertopo.
“Kalau untuk saat ini kondisi sudah aman karena aparat keamanan di lokasi”, pungkasnya (TS-05)
Discussion about this post