titastory, Ambon- Hasil tak menghianati proses, demikian hasil yang diraih oleh Pemerintah Kota Ambon dalam penilaian dan evaluasi Smart City ke 2 tahun 2024, dimana Kota Ambon memperoleh angka 3,10 indeks perubahan jumlah atau kualitas suatu variabel dalam kurun waktu tertentu.
Berkaitan dengan peningkatan atas perubahan jumlah dan kualitas Smart City yang mengalami peningkatan 0,23, bergeser dari indeks awal 2,87 Penjabat Walikota Ambon, Dominggus Kaya saat ditemui di ruang kerja, Selasa (23/12) menyampaikan apresiasi kerja keras, kerja cerdas dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), khususnya OPD teknis yang begitu solid dalam berkolaborasi.
Tak lupa, orang nomor satu di Kota Ambon ini juga menyampaikan apresiasi khusus kepada masyarakat Kota Ambon karena dukungan sehingga hasilnya bisa meningkat.
“Saya mengapresiasi kerja cerdas, dan cepat semua pihak dari OPD teknis di lingkup Pemerintah Kota Ambon termasuk warga kota. Kolaborasi ini telah membuahkan hasil, “ ungkap Pj Walikota di ruang kerja, Selasa (24/12).
Dijelaskan, dengan merujuk pada Surat Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Kominfo RI Nomor B-1478/DJAI/AI.01.02/11/2024 tanggal 25 November 2024, Perihal Pemberitahuan Hasil Evaluasi Smart City Tahap II Tahun 2024 untuk 191 kabupaten/kota, peningkatan Indeks Smart City tahun 2024 buah dari komitmen dan konsistennya semua pihak terhadap implementasi program dan kegiatan sesuai master plan Smart City tahun 2020 hingga 2024.
Menurutnya, evaluasi implementasi Smart City dilakukan untuk mengawasi program integrasi, sinkronisasi, dan sinergi antara perencanaan pengembangan Smart City di tingkat pusat dan daerah. Serta memantau dan mengevaluasi pelaksanaan akselerasi dokumen Masterplan Smart City dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Penilaian oleh asesor berkaitan dengan ruang lingkup evaluasi implementasi Smart City yang terdiri dari gambaran kondisi awal program Smart City (baseline), keluaran yang dicapai (output), hasil yang diperoleh (outcome), dampak yang dirasakan oleh masyarakat (impact), serta kelangsungan program percepatan Inovasi (quick win).
Metode ini diperkuat dengan pengisian form penilaian mandiri (self-assessment) dan dikonfirmasi kevalidan data dan informasinya menggunakan metode wawancara, dilakukan praktisi serta akademisi yang memiliki keahlian dan pengalaman di bidang pengembangan Smart City.
“Tentunya hasil yang didapat setelah melalui proses penilaian ketat dan dilakukan oleh orang orang yang memiliki kemampuan,“ tegasnya.
Penilaian smart city tahun 2024 dinilai oleh para pakar yang memiliki kemampuan. Mereka adalah Harya Damar Widiputra (Perbanas); Sri Yulianto (UKSW); Sri Redjeki (UTDI); Herry Abdul Aziz dan Hari S. Noegroho ( Ikatan Auditor Sistem Informasi).
Evaluasi dilakukan terhadap enam dimensi Smart City, antara lain; Smart Governance, dengan 3 sub dimensi yaitu, layanan publik, kebijakan publik dan tata kelola birokrasi dengan sebanyak 7 program.
Smart Branding dengan 3 Sub dimensi yaitu, tourism branding, Business branding, dan city appearance branding di dalamnya terdapat 3 program.
Sementara penilaian pada dimensi smart cconomy memiliki 3 sub dimensi yaitu, industry, welfare dan transaction dengan 5 program. Smart living dengan 3 sub dimensi yaitu, harmony, health dan mobility. Pada dimensi ini memiliki 10 program.
Ada juga smart society dengan 3 sub dimensi yaitu, komunitas, pendidikan, dan keamanan sebanyak 7 program. Sedangkan smart environment yang terbagi atas 3 sub dimensi berupa proteksi, sampah dan energi memiliki 8 program.
Penjabat Walikota Ambon juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dewan Smart City Kota Ambon yang selama ini bekerja sama dengan pemerintah dalam merumuskan kebijakan dan arah strategis pembangunan Smart City di Ambon, dalam mendorong peran aktif masyarakat, swasta, dunia usaha dan lembaga pemerintah maupun non pemerintah dalam melaksanakan program dan kegiatan pembangunan dan pengembangan Smart City di Kota bertajuk manise ini. (TS-03)